Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pelatihan Pemanfaatan Alternatif Pengelolaan Sampah Menjadi Ekoenzim untuk Mendukung Ekonomi Kreatif Masyarakat Edinov, Sanny; Fauzi, Rezki; Yuliana, Liza
Society : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3, No 4 (2024): Juli
Publisher : Edumedia Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55824/jpm.v3i4.432

Abstract

Secara umum pengelolaan sampah organik masih menjadi masalah besar karena biasanya langsung dibuang di TPA tanpa diolah atau dimanfaatkan terlebih dahulu serta dapat menimbulkan masalah seperti emisi gas, gas rumah kaca, gas metana yang berasal dari proses dekomposisi anaerobik sehingga dapat menimbulkan bau yang tidak sedap, selain itu lindi dari sampah berpotensi sebagai pencemar lingkungan. Salah satu jenis sampah yang dapat dimanfaatkan kembali adalah sampah buah. Ekoenzim merupakan cairan alami serbaguna yang berasal dari sisa buah/sayur, gula dan air. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berjalan dengan lancar dan peserta antusias mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir. Pada kegiatan ini dibuat ekoenzim dengan memanfaatkan bahan sampah organik dari kulit buah. Proses fermentasi ekoenzim, senyawa organik diurai untuk memperoleh energi dari mikroorganisme. Ekoenzim dilihat dari segi ekonomi salah satunya dapat mengurangi pengeluaran rumah tangga untuk membeli bahan antimikroba dan antibakterial. Apabila ekoenzim dibuat dalam jumlah banyak akan menunjang perekonomian rumah tangga karena ekoenzim dapat dimanfaatkan dari segala aspek, misalnya dapat digunakan sebagai pupuk maupun sebagai bahan pembersih. Limbah kulit buah diolah menjadi produk ekoenzim dengan menambahkan gula aren sebagai substrat dan difermentasi. Hasil yang diperoleh dari fermentasi selama tiga bulan berupa cairan berwarna kuning kecokelatan dengan aroma asam segar dan endapan berwarna kuning. Hasil tersebut menunjukkan bahwa ekoenzim yang dibuat layak untuk digunakan sesuai peruntukannya.
Sistem Pakar Fuzzy Logic Dalam Perilaku Siswa Buang Sampah Sanny; Fauzi, Rezki
Journal of Computer Science and Informatics Engineering Vol 2 No 4 (2023): Oktober
Publisher : Ali Institute of Research and Publication

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55537/cosie.v2i4.699

Abstract

Sekolah sebagai fasilitas bagi generasi bangsa agar dapat kompetitif dan siap membangun bangsa dengan keahlian yang dimiliki. Perilaku siswa yang terbentuk tentunya akan berdampak terhadap keberlangsungan fasilitas yang tersedia di sekolah, dimana hal ini menjadi cerminan bagaimana siswa berperilaku di luar sekolah. Untuk itu, penerapan hukuman bagi siswayang melanggar patut diberlakukan secara adil dan baik. Dengan rancangan aplikasi berbasis sistem pakar serta kajian berbasis fuzzy logic ini diharapkan, sekolah dapat menggunakannya dalam menerapkan hukuman dan jumlah kesalahan siswa yang membuang sampah secara sembarangan. Dalam penelitian ini, dilihat bagaimana peran dari siswa terhadap lingkungan mengelola sampah, khususnya di lingkungan sekolah. Didapatkan hasil rule yang ditetapkan sebagai kriteria acuan di masa depan untuk perubahan perilaku siswa sadar akan pengelolaan sampah yang lebih baik.
Artificial Intelligence Pengetahuan Agama Dan Lingkungan Siswa Sadar Mengelola Sampah Sanny; Yuliana, Liza; Fauzi, Rezki
Journal of Computer Science and Informatics Engineering Vol 2 No 2 (2023): April
Publisher : Ali Institute of Research and Publication

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55537/cosie.v2i2.609

Abstract

Religion plays an important role in human life. Religion has a very dominant role in the formation of human personality because religion is the main source of foundation in the dimension of human life in shaping human personality, through disclosing spiritual values, creed values, worship practices, so as to give birth to individuals who are obedient and diligent in carrying out religious values. Obedience and adherence to religious values ​​not only shape individual personality, but are manifested from these personality values ​​can organize their lifestyle so that they can live life in a calm, orderly and neat manner. In this study, it is seen how the role of students' knowledge of religion and the environment has on the level of awareness of these students in managing waste, especially in the school environment. Using a total sample of 100 students, questionnaires are administered and the results obtained are processed with artificial intelligence using the rough set method. The results obtained were 8 new rules which were set as a reference in the future to change the behavior of students who are aware of better waste management.
Program Konseling Karir pada Mahasiswa Fakultas Hukum di Universitas Syiah Kuala Banda Aceh Aidina, Wenny; Rani, Cut Athika; Rahmah, Siti; Fauzi, Rezki; Hanifah, Rulia; Riadhah, Cut Aya; Dewi, Rini Liana; Mawarpury, Marty
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 3, No 8 (2024): November
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.14583101

Abstract

Law students at Syiah Kuala University (USK) face significant challenges in planning their careers, mainly due to a lack of understanding of career opportunities in the legal field and limited access to career counseling services. This condition often results in uncertainty in career decision-making, which has an impact on anxiety and academic performance. This community service activity aims to provide a solution through the implementation of a structured career counseling program. The method used is descriptive quantitative research which includes individual counseling sessions and assessments using inventory tests, in the form of The Student Career Construction Inventory (SCCI), Self-Reporting Questionnaire (SRQ) and Color Personality Test. The results of this community service activity indicate that some students gain increased knowledge and understanding related to the career they want to achieve. In addition, there are mental health conditions and personalities that also show a relationship with the need for career counseling in students.
Program Konseling Karir pada Mahasiswa Fakultas Hukum di Universitas Syiah Kuala Banda Aceh Aidina, Wenny; Rani, Cut Athika; Rahmah, Siti; Fauzi, Rezki; Hanifah, Rulia; Riadhah, Cut Aya; Dewi, Rini Liana; Mawarpury, Marty
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 3, No 8 (2024): November
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.14583101

Abstract

Law students at Syiah Kuala University (USK) face significant challenges in planning their careers, mainly due to a lack of understanding of career opportunities in the legal field and limited access to career counseling services. This condition often results in uncertainty in career decision-making, which has an impact on anxiety and academic performance. This community service activity aims to provide a solution through the implementation of a structured career counseling program. The method used is descriptive quantitative research which includes individual counseling sessions and assessments using inventory tests, in the form of The Student Career Construction Inventory (SCCI), Self-Reporting Questionnaire (SRQ) and Color Personality Test. The results of this community service activity indicate that some students gain increased knowledge and understanding related to the career they want to achieve. In addition, there are mental health conditions and personalities that also show a relationship with the need for career counseling in students.
Efektivitas konseling kelompok dalam meningkatkan kesehatan mental mahasiswa tahun pertama Fauzi, Rezki; Aidina, Wenny
JOURNAL OF Mental Health Concerns Vol. 4 No. 2 (2025): July Edition 2025
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/mhc.v4i2.1204

Abstract

Background: First-year college students are in a crucial transition from adolescence to early adulthood. This transition encompasses not only academic adjustments but also social and emotional adjustments. In the university environment, students face various demands such as a more complex study load, independent time management, pressure to achieve, and the need to build new social networks. These conditions can cause psychological stress that can lead to mental health disorders. Purpose: To examine the effectiveness of group counseling in improving the mental health of first-year students Method: A one-group pretest-posttest approach. A total of 70 students completed the WWQ questionnaire at the pretest stage, and five students with low scores were selected to participate in nine sessions of group counseling (each lasting 90 minutes). Results: A decrease in WWQ scores among all participants, with three of the five subjects shifting from the 'at risk' category to the 'normal' category. Conclusion: Group counseling is effective in enhancing the psychological well-being of first-year students Keywords: Group Counseling; Mental Health; Students.   Pendahuluan: Mahasiswa tahun pertama berada dalam masa transisi yang krusial dari kehidupan remaja menuju kedewasaan awal. Transisi ini tidak hanya mencakup penyesuaian akademik, tetapi juga penyesuaian sosial dan emosional. Di lingkungan universitas, mahasiswa dihadapkan pada berbagai tuntutan seperti beban studi yang lebih kompleks, pengelolaan waktu secara mandiri, tekanan untuk berprestasi, serta kebutuhan untuk membangun jejaring sosial baru. Kondisi ini dapat menimbulkan tekanan psikologis yang berujung pada munculnya gangguan kesehatan mental. Tujuan: Untuk menguji efektivitas konseling kelompok dalam meningkatkan kesehatan mental mahasiswa tahun pertama. Metode: Pendekatan one-group pretest-posttest. Sebanyak 70 mahasiswa mengisi kuesioner WWQ pada tahap awal (pretest), dan lima mahasiswa dengan skor rendah dipilih mengikuti intervensi konseling kelompok selama sembilan sesi (masing-masing 90 menit). Hasil: Adanya penurunan skor WWQ pada semua RESPONDEN, dan tiga dari lima subjek berpindah dari kategori 'kecenderungan gangguan' ke 'normal'. Simpulan: Konseling kelompok efektif dalam meningkatkan kesejahteraan psikologis mahasiswa tahun pertama. Kata Kunci: Kesehatan Mental; Konseling Kelompok; Mahasiswa Tahun Pertama.