Di tengah tantangan pengelolaan sampah yang semakin kompleks, TK IT Mekar Insani Yogyakarta menghadapi permasalahan terkait implementasi kebijakan pengelolaan sampah yang baru. Pentingnya literasi lingkungan pada anak-anak usia dini tidak dapat diabaikan, terutama dalam membentuk kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan. Oleh karena itu, dua inisiatif utama dari Program Kemitraan Masyarakat (PKM) dirancang: pendirian Bank Sampah berbasis digital dan sosiopreneur, serta kegiatan literasi lingkungan yang melibatkan anak-anak, orang tua, dan guru. Bank Sampah berfungsi untuk mengelola sampah yang memiliki nilai ekonomi, menggunakan sistem pencatatan digital yang efisien. Sementara itu, kegiatan literasi lingkungan bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran siswa serta orang tua mengenai pentingnya pengelolaan sampah. Hasil dari pelaksanaan program ini menunjukkan peningkatan pengetahuan sebesar 60% pada peserta. Evaluasi awal menunjukkan bahwa hanya 50% peserta yang memiliki dasar pengetahuan tentang pengelolaan sampah, sedangkan setelah pelatihan, angka ini meningkat menjadi 85%. Pada kegiatan literasi lingkungan, pemahaman siswa juga meningkat signifikan, dengan skor rata-rata peserta meningkat dari 5 menjadi 9 poin. Pengelolaan Bank Sampah yang juga melibatkan unsur sosiopreneur diharapkan dapat mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir, sekaligus memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat. Environmental Literacy and Waste Bank using Digital and Sociopreneur-Based for Early Childhood Education Environment to Reduce the Waste Emergency in Yogyakarta Abstract Amid increasingly complex waste management challenges, TK IT Mekar Insani Yogyakarta faces issues related to the implementation of a new waste management policy. The importance of environmental literacy for early childhood cannot be overlooked, especially in shaping awareness and care for the environment. Therefore, two key initiatives of the Community Partnership Program (PKM) were designed: the establishment of a digital and sociopreneur-based Waste Bank, and environmental literacy activities involving children, parents, and teachers. The Waste Bank functions to manage waste with economic value, utilizing an efficient digital recording system. Meanwhile, the environmental literacy activities aim to improve students' and parents' understanding and awareness of the importance of waste management. The program's results showed a 60% increase in participants' knowledge. Initial evaluations revealed that only 50% of participants had basic knowledge of waste management, which increased to 85% after the training. In the environmental literacy activities, students' understanding also significantly improved, with the average participant score increasing from 5 to 9 points. The management of the Waste Bank, which also involves sociopreneurial elements, is expected to reduce the amount of waste sent to landfills, while providing economic benefits to the community.
Copyrights © 2024