Pengabdian ini membahas peran Bapak Heriyanto, seorang pedagang kecil di desa Jati Karya, yang menjalankan bisnis penjualan daging ayam potong sejak tahun 2020. Mitra ini menghadapi tantangan biaya transport dan upah pekerja, namun berhasil memperoleh keuntungan bersih sebesar Rp 170.000,-/hari atau Rp 5.100.000/bulan. Pengabdian juga menyoroti potensi peningkatan pendapatan mitra melalui penerapan teknologi tepat guna, khususnya mesin pencabut bulu ayam. Dengan menggunakan mesin tersebut, mitra dapat membeli ayam hidup lebih murah (Rp 15.000/kg), memotong, dan membersihkannya sendiri. Kelebihan dari hasil jeroan juga menjadi faktor peningkatan keuntungan, di mana harga jual jeroan sebanyak Rp 1.200 x 18 ekor ayam = Rp 21.600,-. Oleh karena itu, penggunaan mesin pencabut bulu ayam dapat memberikan tambahan keuntungan sebesar Rp 2.000/kg x 30 kg = Rp 60.000 ditambah Rp 21.600 = Rp 81.600/hari. Tambahan keuntungan dalam satu bulan mencapai Rp 2.430.000,-. Analisis biaya menunjukkan antusiasme mitra dalam mengadopsi teknologi ini untuk meningkatkan profitabilitasnya. Mesin pencabut bulu ayam diharapkan dapat menjadi solusi efektif untuk memperbesar keuntungan mitra. Dengan demikian, pendekatan inovatif ini dapat memberikan kontribusi positif terhadap ekonomi lokal, sekaligus meningkatkan kesejahteraan Bapak Heriyanto dan masyarakat desa Jati Karya secara keseluruhan..
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023