Pendidikan Matematika menjadi pondasi yang esensial bagi setiap individu, sehingga keberadaannya menjadi sangat penting di semua tingkatan pendidikan. Kemampuan pemecahan masalah merupakan aspek yang penting untuk diajarkan sejak usia dini. Pemecahan masalah melibatkan berbagai aspek kehidupan manusia, seperti dalam ilmu pengetahuan, hukum, pendidikan, bisnis, olahraga, kesehatan, industri, literatur, dan lain sebagainya.Pemecahan masalah bisa diajarkan dalam berbagai mata pelajaran, terutama dalam mata pelajaran matematika.Subjek dalam penelitian ini adalah 22 orang siswa kelas III SD Negeri 173 Hutabaringin.Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, tes dan hasil.. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah cukup baik dengan nilai rata-rata 67.41, siswa mampu memenuhi empat indikator pemecahan masalah menurut Polya yaitu (1) memahami masalah, (2) membuat rencana, (3) melaksanakan rencana, (4) mengecek kembali. Pembelajaran di kelas III SD Negeri 173 Hutabaringin memiliki kemampuan pemecahan masalah yang lumayan baik, siswa mampu memenuhi indikator memahami masalah dan membuat rencana tetapi siswa bermasalah dalam melaksanakan rencana penyelesaian. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran yang masih berfokus kepada guru adalah salah satu pembelajaran yang masih kurang efisien digunakan dalam proses pembelajaran dan faktor yang sangat mempengaruhi suatu kemampuan pemecahan masalah adalah metode pengajaran yang dipakai serta rasa ingin tau dan minat siswa terhadap pelajaran.
Copyrights © 2024