Ikan nila (Oreochromis niloticus) secara global merupakan spesies yang paling banyak dibudidayakan dan secara signifikan membantu pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang. Kebutuhan ikan nila global di tahun 2024 mencapai US$ 14,4 miliar atau setara dengan IDR 230 triliun. Program Kolaborasi Sosial Membangun Masyarakat (KOSABANGSA) yang telah berlangsung pada tahun 2023 diharapkan menjadi cikal bakal pengembangan budidaya ikan nila di Kabupaten Kolaka, khususnya di Desa Lalonggolosua Kecamatan Tanggetada yang merupakan salah satu wilayah target Rencana Aksi Nasional Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (RAN PPDT). Teknologi tepat guna yang telah ditransfer oleh Universitas Hasanuddin sebagai Tim Pendamping ke Tim Pelaksana (Universitas Sembilanbelas November) dan masyarakat melalui program tersebut adalah teknologi merakit induk unggul, teknologi pembenihan, teknologi produksi benih ikan nila monoseks jantan, teknologi pembuatan pakan mandiri, serta teknologi pembuatan abon, dampo, dan ikan kering berbahan dasar ikan nila. Sekitar 1000 calon induk unggul ikan nila telah disalurkan ke Kelompok Tani Tambak Desa Lalonggolosua dan saat ini telah tumbuh menjadi induk dan telah memproduksi generasi ikan nila generasi I (G1). Sejumlah 4000 benih ukuran 2-3 cm yang dibesarkan di tambak telah dipanen dengan total biomassa panen sekitar 350 kg. Kelompok Ibu PKK Desa Lalonggolosua telah memproduksi abon, dampo, dan ikan kering berbahan dasar ikan nila. Ikan nila konsumsi dan produk olahan tersebut telah dikemas dan dipasarkan secara lokal. Kegiatan produksi benih ikan nila monoseks jantan, pembesaran di tambak, serta produksi produk olahan ikan nila terus berlangsung hingga saat ini sehingga ke depan diharapkan budidaya ikan nila di Desa Lalonggolosua dapat berkontribusi dalam peningkatan produksi ikan nila nasional.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024