Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH FORMULASI TEPUNG SAGU (Metroxylon sp.), TEPUNG TAPIOKA DAN TEPUNG BERAS MERAH (Oryza nivara) TERHADAP NILAI ORGANOLEPTIK DAN NILAI GIZI NUGGET IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis Haerul, Andi; Ansharullah, Ansharullah; Sadimantara, Muhammad Syukri
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 8, No 1 (2023): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (572.177 KB) | DOI: 10.33772/jstp.v8i1.34504

Abstract

ABSTRACT The purpose of this study was to determine the effect of sago flour, tapioca flour, and red rice flour formulations on the organoleptic characteristics and nutritional value of skipjack tuna nuggets. This study used a completely randomized design (CRD), namely A0 (100% tapioca flour), A1 (50% tapioca flour: 25% sago flour: 25% red rice flour), A2 (50% tapioca flour: 30% sago flour: 20% red rice flour), A3 (50% tapioca flour: 35% sago flour: 15% red rice flour), and A4 (50% tapioca flour: 40% sago flour: 10% red rice flour). Data were analyzed using analysis of variance (ANOVA) and continued with Duncan's multiple range test (DMRT) at a confidence level of 95% (α=0.05). The results show that the best treatment for skipjack tuna nuggets was A3 (50 % tapioca flour: 35 % sago flour: 15 % red rice flour) with average preference scores for color, aroma, texture, and taste reaching 3.80 (like), 3.61 (like), 3.84 (like), and 3.77 (like), respectively. The nutritional value analysis of the A3 skipjack tuna nugget product shows that it contained 45.73% water, 2.18% ash, 13.33% fat, 12.02% protein, and 26.74% carbohydrate, respectively. The results show that the skipjack tuna nugget product was accepted (liked) by the panelists and met the national quality standard for water, ash, fat, protein, and carbohydrate contents. Keywords: sago flour, tapioca flour, red rice flour, fish nuggets ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh formulasi tepung sagu, tepung tapioka dan tepung beras merah terhadap nilai organoleptik dan nilai gizi nugget ikan cakalang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yaitu A0 (tepung tapioka 100 %), A1 (tepung tapioka 50 % : tepung sagu 25 % : tepung beras merah 25 %), A2 (tepung tapioka 50 % : tepung sagu 30 % : tepung beras merah 20 %), A3 (tepung tapioka 50 % : tepung sagu 35 % : tepung beras merah 15 %), A4 (tepung tapioka 50 % : tepung sagu 40 % : tepung beras merah 10 %). Data dianalisis menggunakan analysis of varian (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji duncan’s multiple range test (DMRT) pada taraf kepercayaan 95 % (α=0,05).Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa perlakuan terbaik nugget ikan cakalang yaitu A3 (tepung tapioka 50 % : tepung sagu 35 % : tepung beras merah 15 %) dengan rata-rata kesukaan terhadap warna 3,80 (suka), aroma 3,61 (suka), tekstur 3,84 (suka) dan rasa 3,77(suka). Analisis nilai gizi produk nugget ikan cakalang terpilih A3 meliputi kadar air (45,73 %), kadar abu (2,18 %), Kadar lemak (13,33 %), kadar protein (12,02 %) dan kadar karbohidrat (26,74 %). Berdasarkan hasil penelitian produk nugget ikan cakalang dapat diterima (disukai) oleh panelis dan telah memenuhi syarat mutu SNI terhadap kadar air, kadar abu, kadar lemak, kadar protein dan kadar karbohidrat. Kata kunci: tepung sagu, tepung tapioka, tepung beras merah, nugget ikan
Transfer Teknologi Transfer Teknologi Budidaya, Pembenihan, Sex Reversal, Pembuatan Pakan Mandiri, dan Produk Olahan Berbasis Ikan Nila di Desa Lalonggolosua Kecamatan Tangketada Kabupaten Kolaka Melalui Program Kosabangsa 2023 Irmawati, Irmawati; Fakhriyyah, Sitti; Aslamyah, Siti; Haerul, Andi
MALLOMO: Journal of Community Service Vol 4 No 2 (2024): Juni-November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55678/mallomo.v4i2.1475

Abstract

Ikan nila (Oreochromis niloticus) secara global merupakan spesies yang paling banyak dibudidayakan dan secara signifikan membantu pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang. Kebutuhan ikan nila global di tahun 2024 mencapai US$ 14,4 miliar atau setara dengan IDR 230 triliun. Program Kolaborasi Sosial Membangun Masyarakat (KOSABANGSA) yang telah berlangsung pada tahun 2023 diharapkan menjadi cikal bakal pengembangan budidaya ikan nila di Kabupaten Kolaka, khususnya di Desa Lalonggolosua Kecamatan Tanggetada yang merupakan salah satu wilayah target Rencana Aksi Nasional Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (RAN PPDT). Teknologi tepat guna yang telah ditransfer oleh Universitas Hasanuddin sebagai Tim Pendamping ke Tim Pelaksana (Universitas Sembilanbelas November) dan masyarakat melalui program tersebut adalah teknologi merakit induk unggul, teknologi pembenihan, teknologi produksi benih ikan nila monoseks jantan, teknologi pembuatan pakan mandiri, serta teknologi pembuatan abon, dampo, dan ikan kering berbahan dasar ikan nila. Sekitar 1000 calon induk unggul ikan nila telah disalurkan ke Kelompok Tani Tambak Desa Lalonggolosua dan saat ini telah tumbuh menjadi induk dan telah memproduksi generasi ikan nila generasi I (G1). Sejumlah 4000 benih ukuran 2-3 cm yang dibesarkan di tambak telah dipanen dengan total biomassa panen sekitar 350 kg. Kelompok Ibu PKK Desa Lalonggolosua telah memproduksi abon, dampo, dan ikan kering berbahan dasar ikan nila. Ikan nila konsumsi dan produk olahan tersebut telah dikemas dan dipasarkan secara lokal. Kegiatan produksi benih ikan nila monoseks jantan, pembesaran di tambak, serta produksi produk olahan ikan nila terus berlangsung hingga saat ini sehingga ke depan diharapkan budidaya ikan nila di Desa Lalonggolosua dapat berkontribusi dalam peningkatan produksi ikan nila nasional.
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pelatihan Pakan Mandiri Ikan Nila Berbahan Baku Lokal Fakhriyyah, Sitti; Jalil, Jalil; Irmawati, Irmawati; Setiawan, Romi; Amal Alam, Ade Ikhlas; Ilyas, M. Irham; Malina, Asmi Citra; Haerul, Andi; Husnaeni, Husnaeni; Alwi, Muh.; Syafruddin, Syafruddin; Kusmaladewi, Kusmaladewi; Machdi, Syakira Permadani; Anwar, Dian Purnamasari; Kamaruddin, Kamaruddin
Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara (JPMN) Vol. 5 No. 2 (2025): Agustus 2025 - Januari 2026
Publisher : Lembaga Otonom Lembaga Informasi dan Riset Indonesia (KITA INFO dan RISET)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35870/jpmn.v5i2.5463

Abstract

This community service activity aimed to enhance the capacity of tilapia farmers at the UPR Kampung Tengah, Gowa Regency, in producing locally based, self-formulated feed. The main problem faced by farmers was the high cost of commercial feed, which accounted for 60–70% of total production expenses. To address this issue, a training program was conducted consisting of socialization on tilapia nutritional requirements, selection of local feed ingredients (such as rice bran, fish meal, snail meal, and vitamin mix), and direct demonstrations of the pellet feed production process. The implementation methods included a pre-test, material presentation, post-test, and hands-on feed-making practice assisted by internship students. The results showed a significant improvement in participants’ understanding, with the average score increasing from 3.6 (pre-test) to 9.1 (post-test), indicating a gain of 5.5 points. Participants were also able to practice the feed processing stages, including grinding, mixing, molding, and drying. This training not only provided theoretical knowledge but also equipped farmers with practical skills in independent feed production, thereby reducing dependence on factory-made feed, lowering production costs, and promoting greater self-reliance and sustainability in tilapia aquaculture enterprises.