Stunting pada balita merupakan salah satu masalah gizi signifikan yang menjadi perhatian global, dengan prevalensi mencapai 22,3% atau 148,1 juta jiwa pada tahun 2022. Di Asia, lebih dari setengah balita stunting dunia (76,6 juta) berada di wilayah ini. Di Sumatera Utara, praktik pemberian MP-ASI menunjukkan ketidakberagaman sebesar 34,2%, ketidaksesuaian frekuensi makan minimal sebesar 46,4%, dan ketidaksesuaian diet minimal yang diterima anak sebesar 59,1%. Selain itu, 16,4% anak usia 6-23 bulan tidak mengonsumsi protein hewani. Balita tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisinya secara mandiri, sehingga orang tua menjadi determinan utama dalam pemenuhan gizi anak. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan ibu dalam memberikan MP-ASI berdasarkan prinsip gizi seimbang. Mitra dalam kegiatan ini adalah Klinik Pratama Vina di Kota Medan. Metode yang digunakan meliputi edukasi tentang MP-ASI sesuai prinsip gizi seimbang, simulasi pengolahan MP-ASI, serta pendampingan dan pemantauan pemberian MP-ASI. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pengetahuan ibu mengenai MP-ASI dari rata-rata 60,5 pada pre-test menjadi 89,1 pada post-test. Rata-rata ibu berhasil menerapkan prinsip gizi seimbang dalam pemberian MP-ASI selama 27 hari, dengan kegagalan penerapan selama rata-rata 3 hari. Simpulan dari kegiatan ini adalah pemberdayaan ibu dalam pemberian MP-ASI berdasarkan prinsip gizi seimbang efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan penerapan pola pemberian MP-ASI yang lebih baik. Kata Kunci: Pemberdayaan, Ibu, MP-ASI, Gizi Seimbang, Stunting
Copyrights © 2024