Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pernikahan dini dan stunting melalui kegiatan sosialisasi di Kelurahan Bela Rakyat, Langkat. Stunting, yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis, seringkali berhubungan dengan kondisi ekonomi dan sosial, terutama pernikahan dini. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, dengan pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan analisis dokumen. Responden penelitian terdiri dari 10 pasangan muda, 7 tokoh masyarakat dan tenaga kesehatan, serta 15 remaja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pasangan muda yang menikah dini tidak memahami dampak negatif pernikahan dini terhadap kesehatan anak, khususnya stunting. Pemahaman mereka mengenai gizi juga sangat terbatas, dengan mayoritas pasangan mengaku tidak memiliki kesiapan finansial yang memadai. Sosialisasi yang dilakukan peneliti bersama perangkat desa dan tenaga kesehatan mendapat tanggapan positif, meski masih banyak tantangan dalam menyebarkan informasi secara merata. Kesimpulannya, pernikahan dini dan keterbatasan ekonomi memperbesar risiko stunting pada anak-anak, sehingga diperlukan edukasi yang lebih intensif dan berkelanjutan untuk mencegah pernikahan dini dan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya pemenuhan gizi anak.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024