Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh nilai mata kuliah Fonologi antara mahasiswa yang diajar melalui metode problem solving dengan mahasiswa yang diajar melalui metode konvensional, untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh interaksi antara strategi mengajar dengan sikap mahasiswa terhadap nilai mata kuliah, untuk mengetahui apakah kelompok mahasiswa yang memiliki sikap positif yang diajar melalui metode problem solving mempunyai nilai mata kuliah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok mahasiswa yang diajar melalui konvensional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan desain 2x2 faktorial. Variabel respon adalah nilai mata kuliah Fonologi mahasiswa. Sedangkan faktor perlakuan adalah metode mengajar. Setelah penulis menganalisis dapat disimpulkan bahwa nilai mata kuliah mahasiswa yang diajar dengan menggunakan metode problem solving serta memiliki sikap positif lebih tinggi dari pada mahasiswa yang diajar dengan menggunakan metode konvensional serta memiliki sikap positif pada nilai mata kuliah Fonologi. Dari pengujian diperoleh ? 2 hitung = 1,94 dan ?2 0,95(3) atau ?2 tabel = 7,81; thitung = 1,21 dan ttabel = 0,684 sehingga pada taraf signifikan ? = 0,75 dengan df = 25sedangkan pengujian homogenitas terhadap mahasiswa yang diajar dengan menggunakan metode konvensional serta memiliki sikap positif pada nilai mata kuliah Fonologi diperoleh ? 2 hitung = 0,994 dan ?2 0,95(3) atau ?2 tabel = 7,81. Pada hipotesis 2 diperoleh thitung = 0,47 dan ttabel = 0,294 sehingga pada taraf signifikan ? = 0,05 dengan df = 13. Karena thitung > ttabel, maka H0 ditolak dengan kata lain nilai mata kuliah Fonologi mahasiswa yang diajar dengan metode perkuliahan problem solving lebih baik secara signifikan dari pada yang diajar dengan metode perkuliahan konvensional.
Copyrights © 2022