Kejadian henti napas dan henti jantung di komunitas memiliki keterkaitan erat dengan epidemiologi penyakit jantung. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2024, prevalensi penyakit jantung di Indonesia mencapai 17 dari 1000 orang, yang meningkatkan risiko henti jantung dan henti napas di lokasi yang tidak dapat diprediksi. Remaja, sebagai bagian dari keluarga dan komunitas, harus memiliki kemampuan dasar untuk memberikan bantuan hidup dasar (BHD) guna mengurangi komplikasi kematian akibat penyakit jantung. Tujuan pelatihan BHD yang dilakukan di SMA Al-Fityan Medan adalah untuk (1) memberikan edukasi kesehatan tentang penyakit jantung kepada remaja, (2) mengajarkan peran remaja dalam kehidupan sehari-hari untuk mengurangi risiko penyakit jantung sejak dini, dan (3) memberikan pelatihan BHD kepada remaja. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini mencakup edukasi kesehatan dan demonstrasi BHD. Pelatihan ini terbukti bermanfaat, dengan peningkatan signifikan dalam pengetahuan peserta, dibuktikan melalui perbandingan hasil pre-test dan post-test (p<.000). Peserta juga mampu memberikan BHD dengan baik setelah pelatihan. Edukasi tentang penyakit jantung dan pelatihan BHD pada remaja penting dalam pencegahan penyakit jantung dan komplikasinya
Copyrights © 2024