Penelitian ini membahas penerapan kebijakan punishment di Madrasah Ibtidaiyah Qurrota A'yuni Petapahan sebagai upaya untuk meningkatkan kedisiplinan tenaga pendidik dan kependidikan. Fokus utama penelitian mencakup tahapan kebijakan punishment, persepsi tenaga pendidik, faktor pendukung dan penghambat, serta dampaknya terhadap kedisiplinan kerja. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode pengumpulan data berupa kuesioner, wawancara, dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan punishment, melalui pendekatan bertahap, efektif dalam meningkatkan kedisiplinan dan membentuk budaya kerja yang lebih profesional. Namun, terdapat kendala seperti kebijakan pemotongan gaji saat izin sakit, keterbatasan guru pengganti, dan persepsi ketidakadilan yang memengaruhi motivasi kerja. Rekomendasi yang diajukan mencakup revisi kebijakan pemotongan gaji untuk izin sakit, penyediaan guru pengganti, serta pemberian penghargaan bagi tenaga pendidik yang berprestasi. Dengan implementasi yang lebih adil dan fleksibel, kebijakan punishment dapat memberikan dampak positif yang lebih optimal bagi seluruh pihak.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024