This research aims to improve students' critical thinking skills through a problem-based learning model based on ethnoscience in grade 5 at SDN Klitik 1 Ngawi. The research method used is Classroom Action Research (PTK) with a McTaggart design, employing a cyclical process with two cycles. Each cycle consists of four stages: 1) planning, 2) implementation, 3) observation, and 4) reflection. Data collection techniques included interviews, tests, and observations. The data analysis results show an increase in students' critical thinking skills. In cycle 1, the average score was 71 with a completion rate of 63%, which increased to an average score of 84 and a completion rate of 88% in cycle 2. The problem-based learning model based on ethnoscience used in the Integrated Science (IPAS) learning process gradually improves students' critical thinking abilities. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik melalui model pembelajaran problem based learning berbasis etnosains di kelas V SDN Klitik 1 Ngawi. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) rancangan Mc Taggart dengan alur berulang sebanyak 2 siklus. Setiap siklus memiliki 4 tahapan yaitu 1) perencanaan, 2) tindakan, 3) observasi, 4) refleksi. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara, tes, dan observasi. Hasil analisis data dari penelitian ini menunjukkan peningkatan kemampuan berpikir kritis peserta didik. Pada siklus 1 nilai rata-rata 71 dengan presentase ketuntasan 63% mengalami peningkatan pada siklus 2 dengan nilai rata-rata 84 serta presentases ketuntasan sebesar 88%. Model pembelajaran problem based learning berbasis etnosains yang digunakan dalam pembelajaran IPAS dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik secara bertahap.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024