Pembangunan jalan membutuhkan banyak material terutama agregat. Ketersediaan material di Kabupaten Toraja Utara lebih banyak batu gunung dibandingkan batu sungai. Penelitian ini dimaksudkan agar diketahui karakteristik campuran AC-WC yang memakai kombinasi agregat sungai dan agregat batu gunung. Metode penelitian mencakup penelitian karakteristik agregat, rancangan komposisi campuran dan pengujian karakteristik campuran menggunakan metode marshal konvensional. Hasil dari pengujian karakteristik campuran dengan kadar aspal 6,5% menunjukkan semakin tinggi proporsi batu gunung semakin rendah nilai stabilitas, VIM, VMA, sedangkan nilai flow dan VFB semakin tinggi. Penurunan nilai stabilitas dipengaruhi oleh keausan agregat batu gunung yang tinggi dibandingkan dengan batu sungai, penurunan nilai VIM juga di pengaruhi oleh keausan agregat yang tinggi sehingga pada saat pemadatan agregat mudah pecah dan mengisi rongga dalam campuran, VMA mengalami penurunan dikarenakan penyerapan agregat batu gunung lebih tinggi dibandingkan batu sungai sehingga agregat lebih mudah menyerap aspal, flow semakin tinggi dikarenakan keausan agregat yang tinggi sehingga kelehan semakin tinggi, VFB semakin tinggi dipengaruhi oleh penyerapan yang tinggi sehingga banyak rongga-rongga yang terisi oleh aspal.dari semua karakteristik campuran memenuhi Spesifikasi Bina Marga 2018. Hasil pengujian karakteristik agregat menunjukan nilai keausan dan penyerapan batu sungai lebih baik dibandingkan dengan nilai keausan dan penyerapan agregat batu gunung.
Copyrights © 2024