Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan intervensi yang sesuai bagi anak tunarungu yang mengalami ketunaan akibat kejang. subjek dalam kegiatan ini berinisial ANP, menunjukkan hambatan signifikan dalam kemampuan komunikasi, terutama dalam intonasi dan vokal yang kurang jelas. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini meliputi psikoedukasi dengan orang tua dan guru, pengamatan langsung terhadap perilaku komunikasi anak, serta praktik terapi bahasa dan bicara. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa ANP masih sangat kurang dalam kemampuan berkomunikasi, yang berdampak pada interaksi sosial dan perkembangan akademis. Intervensi dirancang dikhususkan pada peningkatan kemampuan intonasi dan artikulasi, dengan pendekatan yang adaptif terhadap kebutuhan spesifik anak. Temuan ini menyoroti pentingnya penanganan yang tepat dan berkelanjutan untuk mendukung anak tunarungu dalam mengatasi hambatan komunikasi yang dihadapinya, serta mendorong kolaborasi antara orang tua, guru, dan ahli terapi untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan wawasan bagi pengembangan program intervensi yang lebih efektif bagi anak-anak dengan kondisi serupa.
Copyrights © 2024