Ketersediaan obat saat ini menjadi tuntutan pelayanan kesehatan. Manajemen logistik obat di rumah sakit meliputi tahap perencanaan, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, penghapusan, evaluasi dan monitoring yang saling terkait satu sama lain dan harus terkoordinasi dengan baik agar masing-masing dapat berfungsi secara optimal. Kekosongan persediaan obat di rumah sakit dapat mempengaruhi kepuasan pasien terhadap pelayanan di rumah sakit dan dapat mengahambat perawatan dan kesembuhan pasien. Selain itu, adanya permasalahan kekosongan obat di Instalasi Farmasi menunjukan pengendaliaan obat yang kurang baik dalam manajemen logistik di rumah sakit. Penelitian ini dilakukan di RSU Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara dalam periode Januari hingga Agustus 2024. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Pengumpulan data penelitian wawancara mendalam, telaah dokumen dan observasi langsung. Informan di dalam penelitian ini adalah pasien, staf unit pengaduan, kepala Instalasi Farmasi dan Wadir Penunjang Pelayanan. Pengolahan data penelitian dengan metode wawancara mendalam (In-depth Interview). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekosongan stok obat di RSU Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara disebabkan karena terjadi keterlambatan penerimaan obat di Instalasi Farmasi. Untuk mencegah terjadi kekosongan obat di RSU Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara perlu ditingkatkan koordinasi dengan distributor obat dan merekomendasikan obat lain dengan efek farmakologis serupa kepada pasien. Penanganan keluhan di RSU Cut Meutia belum efetif dibuktikan oleh keluhan obat kosong sering berulang.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024