Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

ANALISIS PENERAPAN HIGIENE SANITASI PENGELOLAAN MAKANAN DI RUTAN KELAS II B KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN TAHUN 2021 Manalu, Lenni; Ketaren, Otniel; Ester J.Sitorus, Mido; Nababan, Donal; Lina Tarigan, Frida
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 7, No 2 (2021): OKTOBER 2021
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v7i2.1765

Abstract

Hygiene and sanitation is an important aspect in food processing, its application must be analyzed for improvement efforts. Analysis of the application of hygiene and sanitation of catering services by comparing with the standards of sanitation hygiene, Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia Number 1096/MENKES/PER/VI/2011 concerning Food Sanitation Hygiene.Methods: This type of research is a qualitative research that provides analysis results of the application of hygiene and sanitation of catering services. Data were collected by observation, interviews, and documentation studies. The data that has been obtained is then discussed and compared with the Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia Number 1096/MENKES/PER/VI/2011 concerning Food and Service Sanitation Hygiene.Results: Hygiene and sanitation analysis includes 6 Principles of Food Management Aspects, Physical Sanitation Aspects, Food Handlers Aspects.Conclusion: Analysis of the application of food management sanitation hygiene in Rutan Class II B, Humbang Hasundutan Regency in accordance with the Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia Number 1096/MENKES/PER/VI/2011 concerning the Sanitation Hygiene of Jasaboga. The advice given is to maintain all indicators of achievement of 6 principles of food management principles, aspects of physical sanitation and aspects of food handlers' actions. Keywords: Sanitation Hygiene, Food Management Places Keywords: Sanitation Hygiene, Food Management Places
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN PELAKSANAAN PROTOCOL KESEHATAN PADA PEROKOK AKTIF DIMASA PANDEMI COVID-19 BERBASIS TEORI HEALT BELIEF MODEL DI DUSUN DEDALU KECAMATAN LUT TAWAR KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2021 Diana, Erna; Hidayat, Wisnu; Lina Tarigan, Frida
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 7, No 2 (2021): OKTOBER 2021
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v7i2.1678

Abstract

Semua masyarakat memiliki pengetahuan tentang bahaya merokok, tetapi mereka tetap merokok karena berpikir bahwa selama tidak ada efek yang langsung terasa, Secara umum diyakini bahwa seseorang akan mengambil tindakan untuk mengurangi, dan mengontrol kondisi gangguan kesehatan tergantung dari health belief  yang dimilikinya. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui health belief pada masyarakat perokok aktif di masa pandemi covid-19 di Kampung Hakim Bale Bujang Dusun Dedalu. Teknik pengambilan sampel menggunakan randomsampling dengan data penelitian diambil menggunakan skala Likert. Hasil penelitian menunjukkan  Health belief masyarakat di Kampung Hakim Bale Bujang Dusun Dedalu berada pada kategori sedang yakni sebesar 70 orang responden. Terdapat empat faktor yang berhubungan dengan kepatuhan pelaksanaan  protocol kesehatan pada perokok aktif yaitu Perceived  susceptibility (persepsi kerentanan), Perceived benefits (persepsi manfaat), Perceived  Barriers (persepsi hambatan) dan Self efficacy (kemampuan diri) dengan nilai value p < 0,05 sedangkan  Perceived  Severity (persepsi keparahan) dan Cues to action (petunjuk bertindak) tidak berhubungan Disarankan kepada pemerintah daerah dan masyarakat pada umumnya untuk mematuhi protokol kesehatan dengan 5M untuk mencegah covid-19 terutama bagi perokok aktif pada  masa pandemic. Kata Kunci : Healt Belief Model, Perokok Aktif, Protocol Kesehatan
FAKTOR PENGHAMBAT PELAKSANAAN IMUNISASI DASAR PADA PUSKESMAS SIMPANG TERITIT KECAMATAN WIH PESAM KABUPATEN BENER MERIAH Karmila, Karmila; Nababan, Donal; Lina Tarigan, Frida
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 7, No 2 (2021): OKTOBER 2021
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v7i2.1718

Abstract

Pelayanan Imunisasi di seluruh negara dapat berisiko dan keuangan dapat mengalami kerugian berjuta-juta dolar. Hal ini bukan hanya teori, tapi hal itu telah terjadi. Untuk mencegah atau menghindari ancaman dari kegagalan yang besar itu, maka peralatan perlu diadakan, dioperasikan dan dipelihara sesuai standar internasional tertinggi, dan vaksin harus ditangani secara rinci. Imunisasi anak adalah pemberian vaksin kepada anak untuk mencegah penularan penyakit tertentu. Tujuan Penelitian adalah Untuk mengetahui Faktor Penghambat Pelaksanaan Imunisasi Dasar pada Puskesmas Simpang Teritit Kecamatan Wih Pesam Kabupaten Bener Meriah Tahun 2021. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif naratif. Informan dalam penelitian ini berjumlah 6 orang ibu yang memiliki balita sebelum usia 1 tahun, 1 orang kader dan 1 orang petugas tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas Simpang Teritit kecamatan Wih Pesam Kabupaten Bener Meriah. Penelitian ini dilakukan di Wilayah Puskesmas Teritit Kecamatan Wih Pesam Kabupaten Bener Meriah. Dari hasil penelitian ini menunjukkan Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap 6 informan menyebutkan bahwa tatus pekerjaan sebagai petani maupun  ibu rumah tangga menjadi faktor untuk penghambat pelaksanaan imunisasi dasar karena pada umumnya  ibu yang bekerja memiliki waktu lebih sedikit untuk bersama dengan anak-anaknya. Pengetahuan yang rendah yang menyebabkan ibu tidak membawa anaknya imunisasi, Suami tidak mendukung ibu untuk melakukan imunisasi dasar karena kurangnya pengetahuan dari suami. Kpercayaan terhadap pelanayanan imunisasi (Nakes) dapat menjadi pemicu hilangnya kepercayaan tersebut dalam pelayanan imunisasi dasar. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi Diharapkan kepada tenaga kesehatan dapat selalu membuat media promosi kesehatan misalnya poster, liflet, brosur dan spanduk  yang lebih menarik yang dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuan masyarakat pada umumnya dan ibu balita pada khususnya. Kata Kunci: Imunisasi, Pengetahuan, Status Pekerjaan, Kepercayaan
HUBUNGAN STANDAR KOMPETENSI PERAWAT DENGAN REWARD YANG DIBERIKAN MANAJEMEN RSUD JAYAPURA Simaremare, Hizkia; Tua Siagian, Mindo; Sinaga, Taruli Rohana; Manurung, Kesaktian; Lina Tarigan, Frida
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 7 No. 3 (2023): DESEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v7i3.19349

Abstract

Perawat rumah sakit selalu menjadi ujung tombak dan berada di garda terdepan dalam memberikan pelayanan ketika pasien masuk ke rumah sakit. Tenaga kesehatan khususnya perawat Rumah Sakit yang mendapatkan reward yang layak akan berdampak pada kualitas pelayanan kesehatan secara khusus kepada pasien yang sedang rawat inap dan berobat jalan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara standar Kompetensi Perawat dengan Reward yang diberikan Manajemen RSUD Jayapura. Penelitian ini menggunakan metode mixed methods research design di mana menggunakan 2 (dua) tahapan penelitian kegiatan yaitu pengumpulan data secara Kuantitatif dengan menggunakan analisis data  dan dengan pendekatan kualitatif melalui teknik wawancara langsung kepada beberapa perawat. Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa tidak ada hubungan antara Standar Kompetensi Perawat dengan reward yang diberikan manajemen RSUD Jayapura dengan nilai (p Value = 0.553) dan ada hubungan antara masa kerja perawat dengan reward yang diberikan oleh Manajemen RSUD Jayapura dengan nilai (p Value = 0.021). Setelah melakukan wawancara mendalam, peneliti menemukan jenis-jenis reward yang diterima perawat diluar gaji bulanan antara lain, Jasa Medis berupa BPJS, KPS(Kartu Papua Sehat), dan Swasta. Kemudian peneliti juga menemukan fakta bahwa pemberian reward tidak hanya tergantung pada lamanya seorang perawat berkerja, namun juga status perawat (Perawat tetap atau tidak tetap) dimana sebagian besar yang sudah menjadi perawat tetap sudah berkerja cukup lama sebagai tenaga perawat. Lebih lanjut, berdasarkan informasi yang diperoleh dari perawat, peneliti menemukan bahwa pemberian reward seperti gaji dan jasa medis yang menjadi hak perawat sering mengalami keterlambatan pembayaran. Dengan adanya temuan ini maka diharapkan pihak Manajemen RSUD Jayapura terus meningkatkan kompetensi perawat terutama untuk lebih memperhatikan kesejahteraan semua tenaga kesehatan terutama perawat.
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN STUNTING PADA ANAK BALITA UMUR 12-59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RANTO PEUREULAK KABUPATAN ACEH TIMUR Zahra, Rina; Alyakin Dakhi, Rahmat; Lina Tarigan, Frida; Ester J. Sitorus, Mido
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 7 No. 3 (2023): DESEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v7i3.20329

Abstract

Stunting pada balita perlu mendapatkan perhatian khusus karena dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan fisik, perkembangan mental dan status kesehatan pada anak. Tujuan penelitian untuk analisis mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian stunting pada anak balita umur 12-59 bulan. Metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian cross sectional. Penelitian ini dilakukan mulai bulan November Tahun 2022 sampai dengan Juli Tahun 2023. Populasi adalah ibu yang memiliki balita usia 12-59 bulan di  wilayah kerja Puskesmas Ranto Peureulak Kabupaten Aceh Timur sebanyak 2.258 orang ibu balita. Sampel dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan rumus Taro Yamane sebanyak 95 orang ibu balita. Hasil penelitian menunjukkan  bahwa terdapat hubungan antara semua variabel penelitian dengan  kejadian stunting dengan nilai p value pengetahuan (p=0,000), pemberian ASI eksklusif (p =0,002), praktek pemberian MP-ASI (p=0,000), riwayat infeksi (p=0,001), kelengkapan imunisasi (p=0,000), sumber air brsih  (p =0,000) dan   sanitasi lingkungan (p =0,000 ). Variabel yang dominan berpengaruh adalah sanitasi lingkungan. Untuk itu disarankan agar ibu balita dapat menambah wawasan dan pengalamannya  tentang pencegahan stunting dan memberikan imunisasi pada anak sesuai usianya pada saat posyandu serta meningkatkan kualitas dan kuantitas pemberian MP-ASI,  penyediaan sumber air bersih yang memenuhi syarat, memperbaiki sarana sanitasi lingkungan rumah serta perlunya  peran serta petugas kesehatan dalam  kerjasama lintas program dan sektor untuk meningkatkan kualitas sarana air bersih dan lingkungan.
KELUHAN PASIEN TENTANG KETIDAKTERSEDIAAN OBAT STUDI KUALITATIF DI RSU CUT MEUTIA KABUPATEN ACEH UTARA TAHUN 2023 Wilda, Safri; Manurung, Kesaktian; Ester J. Sitorus, Mido; Nababan, Donal; Lina Tarigan, Frida
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 3 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i3.35573

Abstract

Ketersediaan obat saat ini menjadi tuntutan pelayanan kesehatan. Manajemen logistik obat di rumah sakit meliputi tahap perencanaan, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, penghapusan, evaluasi dan monitoring yang saling terkait satu sama lain dan harus terkoordinasi dengan baik agar masing-masing dapat berfungsi secara optimal. Kekosongan persediaan obat di rumah sakit dapat mempengaruhi kepuasan pasien terhadap pelayanan di rumah sakit dan dapat mengahambat perawatan dan kesembuhan pasien. Selain itu, adanya permasalahan kekosongan obat di Instalasi Farmasi menunjukan pengendaliaan obat yang kurang baik dalam manajemen logistik di rumah sakit. Penelitian ini dilakukan di RSU Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara dalam periode Januari hingga Agustus 2024. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Pengumpulan data penelitian wawancara mendalam, telaah dokumen dan observasi langsung. Informan di dalam penelitian ini adalah pasien, staf unit pengaduan, kepala Instalasi Farmasi dan Wadir Penunjang Pelayanan. Pengolahan data penelitian dengan metode wawancara mendalam (In-depth Interview). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekosongan stok obat di RSU Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara disebabkan karena terjadi keterlambatan penerimaan obat di Instalasi Farmasi. Untuk mencegah terjadi kekosongan obat di RSU Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara perlu ditingkatkan koordinasi dengan distributor obat dan merekomendasikan obat lain dengan efek farmakologis serupa kepada pasien. Penanganan keluhan di RSU Cut Meutia belum efetif dibuktikan oleh keluhan obat kosong sering berulang.