AbstrakStunting merupakan masalah kesehatan nasional yang memerlukan intervensi dari berbagai pihak untuk mengatasinya. Stunting adalah kondisi dimana seorang anak memiliki tinggi atau panjang badan yang lebih rendah dari standar usianya, yang sering kali diakibatkan oleh kekurangan gizi kronis dan kondisi kesehatan yang tidak optimal selama periode penting pertumbuhan anak. Pemerintah Indonesia telah menetapkan target untuk menurunkan prevalensi stunting melalui berbagai strategi intervensi yang spesifik dan sensitif, yang bertujuan meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup generasi mendatang. Kegiatan pengabdian ini dirancang untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan deteksi dini stunting pada balita di Kelurahan Thehok, Kecamatan Jambi Selatan, Kota Jambi. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini melibatkan pendampingan intensif kepada 34 kader dan perangkat desa di Kelurahan Thehok. Pendampingan ini dilakukan melalui beberapa tahapan pelaksanaan, yaitu persiapan, pelaksanaan (pre-test) untuk mengetahui tingkat pengetahuan awal, pemberian pendampingan edukatif, evaluasi (post-test) untuk mengukur peningkatan pengetahuan, serta kegiatan keberlanjutan yang bertujuan memastikan penerapan hasil pengabdian dalam jangka panjang. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan skor rata-rata pengetahuan dari 86,4 menjadi 91, serta peningkatan skor sikap dari 12,46 menjadi 14,23, yang keduanya signifikan secara statistik (p- value < 0,05). Keterampilan peserta dalam deteksi dini stunting juga meningkat, khususnya dalam penggunaan alat ukur tinggi badan dan pemberian edukasi kepada masyarakat.Hal ini mengindikasikan perubahan positif pada ketiga komponen tersebut di kalangan kader dan perangkat desa yang terlibat. Kesimpulannya, program ini mampu meningkatkan kapasitas kader dalam mendeteksi dan mencegah stunting di Kelurahan Thehok, yang diharapkan dapat berkontribusi pada penurunan angka stunting di daerah tersebut. Kata kunci: stunting; deteksi dini; pengetahuan; sikap; keterampilan AbstractStunting is a national health issue that requires interventions from various stakeholders to address it. Stunting is a condition where a child has a height or length below the standard for their age, often caused by chronic malnutrition and suboptimal health conditions during critical growth periods. The Indonesian government has set a target to reduce stunting prevalence through specific and sensitive intervention strategies aimed at improving the health and quality of life of future generations. This community service program was designed to enhance the knowledge, attitudes, and skills of early detection of stunting in toddlers in Thehok Village, Jambi Selatan District, Jambi City. The method employed in this program involved intensive mentoring for 34 village health cadres and officials in Thehok. The mentoring process included several implementation stages: preparation, pre-test to assess initial knowledge levels, educational mentoring, post-test to evaluate knowledge improvement, and sustainability activities to ensure long-term application of the program's results. The evaluation results showed an increase in the average knowledge score from 86.4 to 91, and an increase in attitude scores from 12.46 to 14.23, both statistically significant (p-value < 0.05). Participants' skills in early detection of stunting also improved, especially in the use of height measurement tools and in providing education to the community. This indicates positive changes in all three components among the involved cadres and village officials. In conclusion, this program effectively enhanced the capacity of cadres to detect and prevent stunting in Thehok Village, which is expected to contribute to reducing stunting rates in the area. Keywords: stunting; early detection; knowledge; attitudes; skill
Copyrights © 2024