Artikel ini menganalisis pendekatan feminisme dalam cerita rakyat "Putri Hijau" dengan menyoroti peran, kekuatan, dan tantangan yang dialami oleh tokoh perempuan utama dalam narasi tersebut. Melalui perspektif feminis, karakter Putri Hijau ditampilkan sebagai simbol perempuan tangguh dan berani yang menentang dominasi patriarkal serta mempertahankan otonomi atas hidupnya. Cerita ini merepresentasikan tema pemberdayaan perempuan dan ketimpangan gender, menekankan bagaimana Putri Hijau berupaya melawan bentuk-bentuk kekerasan berbasis gender, ketidakadilan sosial, dan pembatasan perempuan dalam pengambilan keputusan. Di samping itu, warna hijau yang melekat pada dirinya memiliki makna simbolis yang melambangkan kekuatan, kesuburan, dan kehidupan, menjadikan Putri Hijau sebagai figur yang menentang stereotip gender. Artikel ini juga menggarisbawahi relevansi kontemporer dari kisah "Putri Hijau" terhadap isu-isu yang dihadapi perempuan saat ini, seperti kekerasan berbasis gender dan upaya mencapai kesetaraan. Oleh karena itu, artikel ini menyimpulkan bahwa "Putri Hijau" bukan hanya sekadar cerita tradisional, tetapi juga narasi yang mencerminkan perjuangan perempuan dalam memperoleh hak-hak mereka di tengah dominasi patriarki, yang terus memberikan inspirasi hingga masa kini.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025