Kemajuan keilmuan Islam masa silam, yang lalu berpuncak di masa Dinasti Abbasiyah, kerap dikaitkan dengan pewarisan khazanah keilmuan Pra-Islam akibat penaklukan daerah-daerah bekas jajahan Romawi yang menjadi tempat berkembangnya filsafat Yunani. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana kebijakan bidang pendidikan pada era pengaruh Yunani-Romawi di Timur Tengah Pra-Islam ?. Metode penelitian yang diambil adalah kesejarahan dengan langkah-langkah heuristik, kritik, sintesis, dan historiografi. Hasil penelitian ini menunjukkan, meski diasumsikan bahwa kebijakan pendidikan era Pra-Islam dianggap baik, namun manajemen pendidikan yang mapan dan terpadu belum terbentuk. Penataan belajar-mengajar masih sederhana dengan menerapkan sistem tutor serta tidak semua filosof telah menuliskan karya-karyanya. Meski terdapat otoritas seperti Dinasti Ptolemy di Mesir yang membangun perpustakaan dan museum serta menugaskan pengumpulan karya-karya intelektual, tetapi belum ada undang-undang serta regulasi seperti dalam merumuskan kurikulum ataupun membentuk lembaga / departemen kependidikan. Sehingga kegiatan pendidikan hanya terkonsentrasi di pusat-pusat ataupun kota-kota besar peradaban saja.
Copyrights © 2024