Keamanan adalah elemen vital dalam lingkungan pendidikan, khususnya di sekolah yang memiliki beragam fasilitas dan infrastruktur yang harus dipelihara dengan baik. Salah satu fasilitas krusial yang sering digunakan adalah tangga penghubung antar lantai. Meskipun tampak sederhana, tangga ini memiliki risiko kecelakaan yang cukup tinggi jika tidak digunakan dengan benar dan tanpa prosedur keselamatan yang memadai. Dengan meningkatnya jumlah siswa dan aktivitas di sekolah, frekuensi penggunaan tangga penghubung semakin tinggi. Data dari berbagai laporan keselamatan sekolah menunjukkan bahwa insiden kecelakaan di tangga sering terjadi dan dapat mengakibatkan cedera serius. Oleh karena itu, penerapan prosedur keselamatan yang efektif sangatlah penting untuk mengurangi risiko tersebut. Tujuan pengabdian masyarakat ini, diharapkan dapat tercipta budaya keselamatan (Safety Culture) yang kuat di lingkungan sekolah. Siswa dan staf tidak hanya akan lebih sadar tentang pentingnya keselamatan saat menggunakan tangga, tetapi juga akan memiliki keterampilan praktis untuk menjaga diri mereka dari potensi risiko kecelakaan. Metode pelaksanaan dengan menerapkan prinsip "Three Point Contact" atau kontak tiga titik. Hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian bahwa penerapan three point contact terbukti efektif dalam meningkatkan keselamatan penggunaan tangga. Prinsip ini mengharuskan pengguna tangga untuk selalu menjaga tiga titik kontak dengan tangga, yaitu dua tangan dan satu kaki atau dua kaki dan satu tangan. Metode ini memastikan keseimbangan dan stabilitas yang lebih baik, sehingga mengurangi risiko terjatuh. Kesimpulan pengabdian masyarakat ini memberikan peningkatan kesadaran siswa dan guru SMP Juara Kota Pekanbaru tentang pentingnya keselamatan saat menggunakan tangga.Kata kunci: Tangga; Budaya keselamatan; Tiga point kontak.
Copyrights © 2024