Dampak buruk dari hiperkolesterolemia tidak hanya pada orang tua namun karena life style banyak anak-anak mengalami hiperkolestrolemia. Upaya yang dilakukan berdsarkan hasil wawancara dengan mengkonsumsi obat sintesis namun memiliki efek samping dan perlu upaya alternatif dengan memanfaatkan potensi herbal yang ada disekitar lingkungan yaitu 3S (Salam, Seledri dan Sirsak). Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa daun salam dapat menurunkan kadar kolesterol baik berupa ekstrak maupun berupa minuman yaitu air rebusan dan jus daun salam.  Seledri dapat menurunkan kadar kolesterol atau sebagai terapi alternatif untuk antihipekolesterolemia. Sirsak sudh banyak diterapkan sebagai penurun kolesterol dengan cara direbus. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan edukasi potensi 3S (Salam, Seledri dan Sirsak) sebagai terapi antihiperkolesterolemia, dimana nantinya dapat bermanfaat untuk masyarakat khususnya para remaja yang rentan terhadap penyakit degenerative. Metode pendekatan dengan penyuluhan dan edukasi. Kegiatan pengmas di hadiri oleh 30 siswa SMK Farmasi Surabaya dilakukan bulan 30 Januari 2024. Kegiatan pengmas ini dengan media edukasi powerpoint tentang pengetahuan antihiperkolestrolemia, terapi secara non farmakalogi 3S dengan potensi kandungan senyawa kimia  seperti flavonoid, tanin, dan minyak atsiri. Kandungan tersebut berpotensi untuk menurunkan antihiperkolestrolemia. Tingkat pengetahuan hasil pre test sebesar  57% dan post test menunjukan peningkatan tingkat pengetahuan siswa terhadap 3S sebagai terapi non farmaklogis antihiperkolestrolemia sebesar 97%. Kata kunci : antihiperkolestrolemia, 3S (Salam, seledri, dan sirsak), Non farmakalogi
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024