Pengembangan desa wisata menjadi strategi penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan melalui optimalisasi potensi lokal dan pelestarian budaya. Artikel ini mengkaji penerapan konsep "Desa Berdaya" di Desa Kali Singkut, Kabupaten Jambi, sebagai contoh desa wisata berbasis masyarakat (community-based tourism) yang menekankan pada kemandirian dalam mengelola potensi wisata alam dan budaya secara berkelanjutan. Metode pengembangan mencakup persiapan, pelatihan, pembangunan infrastruktur, pengembangan produk wisata, promosi, dan evaluasi. Program pelatihan meningkatkan kapasitas masyarakat dalam manajemen wisata, pelayanan, konservasi lingkungan, serta produksi suvenir khas desa. Pembangunan infrastruktur seperti perbaikan akses jalan dan fasilitas umum mendukung kenyamanan wisatawan, sedangkan promosi digital memperluas jangkauan desa sebagai destinasi ekowisata. Hasil menunjukkan peningkatan partisipasi masyarakat, peningkatan aksesibilitas, dan pengembangan paket wisata berbasis alam dan budaya lokal yang unik. Dengan pendekatan berbasis partisipasi, Desa Kali Singkut berhasil mewujudkan kemandirian dalam pengelolaan wisata, sekaligus mempertahankan keberlanjutan lingkungan dan budaya lokal, sehingga meningkatkan daya tariknya sebagai destinasi wisata berkelanjutan di wilayah Jambi.
Copyrights © 2024