Analisis polen dilakukan pada sampel yang diambil dari singkapan di Sungai Cijurai, Kabupaten Sumedang. Tujuan penelitian untuk merekonstruksikan palinomof pada masanya, umur relatif dan lingkungan pengendapan. Preparasi menggunakan metode hidrogen peroksida. Diperoleh palinomrorf yang terdiri dari polen, spora pteridophya, foraminifera test linings, dan dinoflagellate cyst. Secara garis besar asal palinomorf dikelompokan menjadi dua yaitu palinomorf marine dan terestrial. Terestrial palinomorf terdiri dari polen dan spora kelompok mangrove, back mangrove, freshwater swamp and mountain. Palinomorf laut terdiri dari foraminifera test linings dan dinoflagellate cyst. Komponen dinoflagellate cyst meliputi Peridinium, Protoperidinium dan Spiniferites. Ditemukan Polen penanda umur Florschuetzia meridionalis, Florschuetzia levipoli, Stenochlaenidites papuanus, Impatiensidites brevicolpus, dan Dacrycarpites australiensis. Sampel CJ-I dengan umur relatif Pliosen, sedangkan dua sampel diatasnya CJ2-02 dan CJ-3 adalah Pliosen akhir. Dari sampel bagian bawah ke posisi bagian atas sampel menunjukkan adanya perubahan kuantitas palinomorf, keragaman maupun perbandingan jumlah palinomorf laut dan terestrial. Nilai Index PMI berturu-turut dari CJ-1 sebesar 14,28, CJ-2 sebesar 13,63 dan CJ-3 sebesar 24,13. Seluruh nilai PMI kurang dari 51% yang mengindikasikan pengendapan berlangsung pada lingkungan air payau, pada zona pasang surut air laut
Copyrights © 2024