Penelitian ini menyoroti keterbatasan pengetahuan mengenai penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam pengajaran bahasa Inggris di perguruan tinggi di Pulau Madura. Studi ini melibatkan 54 partisipan, terdiri dari 21 dosen bahasa Inggris dan 33 akademisi, yang datanya dikumpulkan melalui kuesioner daring. Analisis tematik digunakan untuk mengidentifikasi temuan kunci, dengan hasil yang menunjukkan kurangnya kesadaran dan penggunaan aktif TIK dalam pengajaran. Salah satu temuan utama adalah munculnya tema “We Don’t Perceive; Thus, We Don’t Expend It,” yang mencerminkan sikap acuh tak acuh terhadap efektivitas teknologi di kelas. Studi ini juga menemukan hubungan antara sikap negatif para dosen terhadap pengajaran dan rendahnya integrasi TIK dalam pembelajaran bahasa Inggris, yang menunjukkan bahwa sikap tersebut kemungkinan besar menjadi penghalang utama dalam penerapan teknologi di lingkungan pendidikan.
Copyrights © 2024