Penelitian ini membahas mengenai makna verba oriru sebagai polisemi dalam bahasa Jepang. Polisemi dalam bahasa Jepang disebut dengan tagigo. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan makna dasar dan makna perluasan beserta hubungan antara makna dasar dan makna perluasan yang terdapat pada verba oriru dalam kalimat bahasa Jepang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif (Moleong). Pengumpulan data dilakukan dengan teknik simak catat. Data penelitian diperoleh dari Korpus Ninjal nlb.ninjal.ac.jp. Data dianalisis menggunakan Kokuritsu Kokugo Kenkyuujo Kihon Doushi Handobukku dan Oubunsha Kokugojiten. Dari data yang telah dikumpulkan, ditemukan verba oriru memiliki lima makna dasar dan empat makna perluasan. Makna dasarnya yiatu: 1) gerak ke bawah oleh mahluk hidup; 2) Gerakan ke bawah melalui suatu jalur oleh makhluk hidup; dan 3) gerak ke bawah oleh benda mati; 4) kendaraan bergerak ke jalan yang lebih rendah; 5) bergerak keluar dari kendaraan. Makna perluasannya yaitu: 1) kemunculan kabut, embun es, dan embun; 2) pengunduran diri, 3) pelepasan hak dan kesempatan, dan 4) penampakan makhluk khayalan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024