Kerentanan Indonesia terhadap bencana alam diperparah oleh degradasi lingkungan, sehingga mendorong pelaksanaan program rehabilitasi lahan dan hutan untuk mengurangi risiko bencana. Studi ini mengevaluasi efektivitas program-program tersebut dalam memitigasi bencana di berbagai wilayah dengan menggunakan pendekatan analisis komparatif. Data dari laporan program, wawancara, dan metrik lingkungan dikumpulkan dari beberapa inisiatif rehabilitasi terpilih di Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan masyarakat, diversifikasi pendanaan, strategi teknis yang sesuai dengan konteks, dan kolaborasi antarlembaga secara signifikan meningkatkan hasil program, yang mengarah pada pengurangan frekuensi dan tingkat keparahan bencana yang terukur. Namun, tantangan seperti keterbatasan pendanaan dan kendala pemeliharaan menghambat keberlanjutan program. Temuan ini menggarisbawahi pentingnya pendekatan adaptif yang berpusat pada masyarakat di daerah rawan bencana dan memberikan rekomendasi yang dapat ditindaklanjuti untuk memperkuat ketahanan bencana di Indonesia melalui restorasi ekologi.
Copyrights © 2024