Matematika memiliki peran penting dalam membantu siswa menyelesaikan masalah di kehidupan sehari-hari. Masalah dalam dunia nyata dapat dituangkan dalam bentuk soal cerita matematika. Untuk menyelesaikan masalah, siswa perlu mengikuti beberapa tahapan, dimulai dari translasi masalah, di mana mereka memilih informasi penting dan mengubahnya menjadi model matematika. Model adalah representasi dari objek, benda, atau ide dalam bentuk yang berbeda dari entitas aslinya. Sedangkan pemodelan matematika adalah cara untuk membuat sistem yang rumit menjadi lebih sederhana dengan menggunakan persamaan matematika. Penelitian ini bertujuan untuk megetahui tingkat pemahaman peserta didik dalam menyelesaikan masalah turunan dengan menggunakan pemodelan matematis. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Populasi yang dijadikan subjek penelitian adalah seluruh peserta didik kelas XI MIPA-2 sebanyak 35 peserta didik. Sampel pada penelitian ini adalah peserta didik dalam menyelesaikan soal cerita pada materi turunan. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebanyak 13 jawaban benar sesuai langkah Polya (7%) dan sebanyak 162 jawaban tidak sesuai langkah Polya ( 93% ) dari total keseluruhan jawaban 175 (100%). Presentase sama saja dengan penggabungan antara kelompok berkemampuan tinggi dan kelompok berkemampuan sedang yaitu sebanyak tujuh peserta didik dari total keseluruhan tiga puluh lima peserta didik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar peserta didik masih kesulitan dengan memodelkan masalah dunia nyata kedalam bahasa matematika.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024