This research examines the construction of Christian education through the dialectic between theology and Toba Batak local wisdom in the context of sustainable leadership and education. Using qualitative library research methods, this study analyzes how the principles of servant leadership from Christian theology can be integrated with dalihan na tolu philosophy as a foundation for sustainable Christian education. The results show that dalihan na tolu values such as reciprocity, harmony, and social justice have significant theological relevance to sustainable education development. The integration of Christian theological perspectives with Batak Toba cultural wisdom creates a contextual educational model that is responsive to local identity while maintaining universal Christian values. This research contributes to the development of contextual theology in Indonesia, particularly in formulating sustainable Christian education that is rooted in local wisdom while oriented toward Education for Sustainable Development (ESD) goals. Abstrak Penelitian ini mengkaji konstruksi pendidikan Kristiani melalui dialektika antara teologi dan kearifan lokal Batak Toba dalam konteks kepemimpinan dan pendidikan yang berkelanjutan. Dengan menggunakan metode penelitian kepustakaan kualitatif, kajian ini menganalisis bagaimana prinsip-prinsip kepemimpinan melayani dari teologi Kristen dapat diintegrasikan dengan falsafah dalihan na tolu sebagai landasan pendidikan Kristiani yang berkelanjutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai dalihan na tolu seperti resiprokalitas, harmoni, dan keadilan sosial memiliki relevansi teologis yang signifikan terhadap pengembangan pendidikan berkelanjutan. Integrasi perspektif teologis Kristen dengan kearifan budaya Batak Toba menciptakan model pendidikan kontekstual yang responsif terhadap identitas lokal sekaligus mempertahankan nilai-nilai universal Kristen. Penelitian ini memberikan kontribusi pada pengembangan teologi kontekstual di Indonesia, khususnya dalam merumuskan pendidikan Kristiani yang berkelanjutan, berakar pada kearifan lokal, sekaligus berorientasi pada tujuan Education for Sustainable Development (ESD).
Copyrights © 2024