Latar belakang: Kesehatan reproduksi remaja mencakup kondisi fisik, mental, dan sosial yang utuh, bukan sekadar bebas dari penyakit atau kecacatan terkait sistem reproduksi pada usia remaja. WHO mendefinisikan remaja sebagai individu dalam tahap transisi dari masa kanak-kanak ke dewasa, dengan rentang usia 10-19 tahun. Saat ini, remaja di Indonesia menghadapi peningkatan risiko kesehatan, terutama dalam kesehatan seksual dan reproduksi. Pendekatan edukasi melalui kader sebaya dan pelatihan berbasis komunitas terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman tentang kesehatan reproduksi. MA Al Manar, sebagai sekolah dengan mayoritas siswa berasal dari pondok pesantren, menjadi lokasi potensial untuk pengembangan program kesehatan reproduksi remaja yang lebih komprehensif. Tujuan : Meningkatkan pengetahuan remaja putri mengenai kesehtan reproduksi remaja. Metode : Pengabdian Mayarakat ini menerapkan Pre test, post test, pemberian materi melalui penyuluhan, dan pembentukan kader remaja sehat yang fokus pada kesehatan reproduksi. Kesimpulan : Penyuluhan dan pembentukan kader remaja sehat yang dilakukan di MA Al Manar Prambon Nganjuk selama 2 hari berhasil meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para kader remaja sehat mengenai kesehatan reproduksi.
Copyrights © 2025