Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pelatihan Konselor Sebaya Di SMP Negeri 5 Malang Amalia, Rize Budi; Sukmawardani, Putri Utami; Ningtyas, Woro Setia; Restiningsih, Restiningsih
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 2 No. 11 (2025): Januari
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v2i11.1895

Abstract

Latar belakang : Anemia merupakan masalah kesehatan global yang signifikan, dengan prevalensi 29,9% pada wanita usia 15-49 tahun di seluruh dunia (WHO, 2021), dan 32% pada remaja Indonesia usia 15-24 tahun (RISKESDAS, 2018). Kejadian anemia pada remaja putri sering terkait dengan ketidakpatuhan dalam mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD), yang dipengaruhi oleh pola menstruasi, aktivitas fisik, dan asupan gizi. Pemerintah Indonesia telah melaksanakan Program Pencegahan dan Penanggulangan Anemia Gizi Besi (PPAGB), namun tingkat kepatuhan konsumsi TTD masih rendah. Di Kota Malang, capaian TTD pada remaja putri baru mencapai 40% pada 2023. Tujuan : Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan kader sebaya di SMP Negeri 5 Malang dalam memberikan konseling dan edukasi terkait anemia, guna mengoptimalkan pencegahan anemia pada remaja putri. Metode : Pengabdian Mayarakat ini menerapkan Pre test, post test, pemberian materi, praktek menjadi konselor dan peer teaching. Kesimpulan : Pelatihan konselor sebaya di SMP Negeri 5 Malang berhasil meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader sebaya dalam konseling dan edukasi anemia, terbukti dengan hasil post-test yang lebih tinggi dari pre-test. Praktik konseling dan peer teaching, didukung pendampingan Tim Pengabdian Masyarakat, juga memperkuat kemampuan kader dalam menyampaikan informasi secara efektif.
Optimalisasi Kesehatan Reproduksi Remaja melalui Edukasi dan Pembentukan Kader Remaja Sehat di MA. Al Manar Prambon Nganjuk Amalia, Rize Budi; Sukmawardani, Putri Utami; Jayanti , Ratna Dwi; Wittiarika, Ivon Diah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 2 No. 11 (2025): Januari
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v2i11.1967

Abstract

Latar belakang: Kesehatan reproduksi remaja mencakup kondisi fisik, mental, dan sosial yang utuh, bukan sekadar bebas dari penyakit atau kecacatan terkait sistem reproduksi pada usia remaja. WHO mendefinisikan remaja sebagai individu dalam tahap transisi dari masa kanak-kanak ke dewasa, dengan rentang usia 10-19 tahun. Saat ini, remaja di Indonesia menghadapi peningkatan risiko kesehatan, terutama dalam kesehatan seksual dan reproduksi. Pendekatan edukasi melalui kader sebaya dan pelatihan berbasis komunitas terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman tentang kesehatan reproduksi. MA Al Manar, sebagai sekolah dengan mayoritas siswa berasal dari pondok pesantren, menjadi lokasi potensial untuk pengembangan program kesehatan reproduksi remaja yang lebih komprehensif. Tujuan : Meningkatkan pengetahuan remaja putri mengenai kesehtan reproduksi remaja. Metode : Pengabdian Mayarakat ini menerapkan Pre test, post test, pemberian materi melalui penyuluhan, dan pembentukan kader remaja sehat yang fokus pada kesehatan reproduksi. Kesimpulan : Penyuluhan dan pembentukan kader remaja sehat yang dilakukan di MA Al Manar Prambon Nganjuk selama 2 hari berhasil meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para kader remaja sehat mengenai kesehatan reproduksi.
Optimalisasi Support System Keluarga Dalam Menjaga Kesehatan Remaja Putri Sebagai Orang Tua Tunggal Sukmawardani, Putri Utami; Ningtyas, Woro Setia; Wittiarika, Ivon Diah
Jurnal Ners Vol. 9 No. 2 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i2.41136

Abstract

Latar Belakang: Kehamilan remaja menjadi masalah serius, termasuk di Indonesia, dengan perkiraan 1,5 per 1000 perempuan usia 10-14 tahun pada 2023. Meskipun angka kelahiran menurun, dampaknya buruk bagi kesehatan fisik, mental, dan masa depan remaja, serta berisiko menyebabkan komplikasi seperti anemia, preeklamsia, dan kelahiran prematur. Pencegahan kehamilan remaja merupakan agenda SDGs. Pencegahan kehamilan remaja melalui pendekatan komprehensif dan pemberian dukungan penting untuk mengurangi risiko komplikasi bagi ibu dan bayi. Tujuan: Mengoptimalkan support system keluarga dan mengevaluasi keefektifan intervensi dalam mendukung remaja putri sebagai orang tua tunggal.  Metode: Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan deskriptif, sampel seorang remaja putri berusia 17 tahun, P1A0, dan menggunakan data primer dan sekunder. Hasil: Remaja putri 17 tahun hamil dengan latar belakang sosial ekonomi rendah. Ibu dari remaja sangat perhatian, namun merasa khawatir dan menyalahkan diri sendiri. Kehamilan pertama diperiksa di trimester 3, dan mengalami persalinan prematur. Setelah melahirkan, mengalami gangguan produksi ASI. Awalnya, ayah dari remaja menolak kehamilan, namun kemudian memberikan dukungan. Ibu dari remaja membantu merawat cucunya, sementara keluarga menjauh dari lingkungan sekitar. Remaja belum menikah dan dikeluarkan dari sekolah. Simpulan: Asuhan komprehensif yang melibatkan support system keluarga efektif dalam meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan ibu.