Permasalahan sampah di kawasan Pantai Senggigi, Lombok, menjadi tantangan besar bagi keberlanjutan pariwisata, dengan sebagian besar sampah berasal dari wisatawan dan sampah kiriman laut. Kondisi ini memerlukan solusi yang melibatkan masyarakat lokal sebagai agen utama pengelolaan sampah. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan peran masyarakat dalam pengelolaan sampah berbasis komunitas melalui aksi bersih pantai (beach clean-up) dan pelatihan pengelolaan sampah, termasuk pemilahan sampah dan pengolahan sampah organik menjadi kompos. Metode yang digunakan meliputi observasi awal untuk menganalisis jenis dan sumber sampah, aksi bersih pantai bersama masyarakat dan mahasiswa, serta sesi pelatihan interaktif. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa sekitar 250 kilogram sampah berhasil dikumpulkan, dengan dominasi sampah plastik (65%) dan organik (35%). Pelatihan berhasil meningkatkan kesadaran dan keterampilan masyarakat dalam mengelola sampah secara mandiri, terutama dalam pembuatan kompos. Metode yang diterapkan terbukti relevan dengan tantangan dan kebutuhan masyarakat, yang mulai menyadari pentingnya peran mereka dalam menjaga lingkungan demi keberlanjutan pariwisata. Kesimpulannya, kegiatan ini memberikan dampak positif berupa lingkungan yang lebih bersih dan peningkatan kapasitas masyarakat dalam pengelolaan sampah. Rekomendasi untuk program lanjutan adalah menyediakan pendampingan berkelanjutan, memperluas cakupan kegiatan, dan melibatkan pihak terkait untuk mendukung fasilitas pengelolaan sampah yang lebih baik. Program ini diharapkan dapat menjadi model pengelolaan sampah berbasis komunitas yang berkelanjutan di kawasan wisata lainnya.Kata Kunci: Pengelolaan sampah berbasis komunitas, Pariwisata Berkelanjutan, Pantai Senggigi
Copyrights © 2024