Penelitian ini menyoroti ketahanan masyarakat Bajo di Torosiaje, Gorontalo, dalam dalam upaya menjaga kebudayaan mereka disaat pengaruh modernisasi yang semakin kuat. Penelitian menggunakan metode kualitatif. Penelitian memperlihatkan bagaimana masyarakat Bajo tetap memelihara nilai-nilai kearifan lokal, khususnya tradisi maritim, sistem pernikahan, pengobatan dan nilai gotong-royong  meskipun mereka telah mengadopsi teknologi modern. Teknologi modern diintegrasikan secara selektif tanpa menghilangkan esensi dari kearifan lokal sebagai identitas mereka. Penelitian ini menemukan bahwa masyarakat Bajo mampu melakukan negosiasi dengan perubahan, mempertahankan inti budaya mereka sambil menyesuaikan diri dengan tuntutan zaman. Selain itu, temuan ini juga menggarisbawahi peran sentral pendidikan dan kepemimpinan komunitas dalam proses pelestarian budaya. Kepemimpinan lokal berperan dalam menanamkan nilai-nilai budaya kepada generasi muda, serta pendidikan memainkan peran penting dalam menciptakan kesadaran melestarikan kearifan lokal dalam perubahan sosial dan teknologi.Tantangan dari temuan ini adalah tekanan dari dalam masyarakat sendiri yang ingin mendapatkan fasilitas modern yang lebih baik, sehingga dilema antara memenuhi kebutuhan modern dan melestarikan tradisi yang menjadi identitas komunitas.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024