Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perkembangan pendidikan Islam di Pondok Pesantren Nurul Yaqin Ringan-Ringan, Kabupaten Padang Pariaman, melalui perspektif teori perkembangan sosial dari Auguste Comte. Pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus digunakan untuk memahami bagaimana pesantren ini mengadaptasi pendidikan agama tradisionalnya menjadi lebih inklusif dan modern sesuai dengan kebutuhan zaman. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pesantren ini mengalami transformasi yang mencerminkan tiga tahap utama teori Comte: teologis, metafisik, dan positif. Awalnya, pesantren berfokus pada pendidikan agama yang dogmatis, namun seiring waktu, mereka mulai mengintegrasikan ilmu pengetahuan umum, teknologi informasi, dan keterampilan praktis ke dalam kurikulum. Transformasi ini berhasil dilakukan melalui kepemimpinan yang visioner dan pendekatan pendidikan yang inklusif, yang memungkinkan santri tidak hanya memahami ajaran agama secara mendalam tetapi juga menguasai keterampilan yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan masyarakat modern. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pendidikan Islam dapat berkembang secara dinamis dan progresif dengan tetap mempertahankan identitas tradisionalnya, asalkan ada keterbukaan terhadap perubahan dan inovasi. Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan positifisme dalam pendidikan dapat diimplementasikan dalam konteks pesantren, sehingga memungkinkan santri untuk beradaptasi dengan tuntutan zaman dan berkontribusi lebih luas dalam masyarakat.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024