Berpikir komputasional (Computational Thinking, CT) telah menjadi keterampilan penting yang mendukung proses pendidikan, termasuk dalam pendidikan matematika. Artikel ini meninjau implikasi dan tantangan penerapan CT dalam pendidikan matematika berdasarkan tinjauan literatur sistematis. CT melibatkan teknik-teknik seperti dekomposisi, pengenalan pola, abstraksi, dan pemikiran algoritmik yang membantu siswa dalam memecahkan masalah matematika yang kompleks. Penelitian yang ada menunjukkan bahwa penerapan CT dapat memperkuat kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah dengan lebih efisien, serta meningkatkan pemahaman mereka terhadap konsep-konsep matematika yang abstrak. Tujuan dari artikel ini adalah untuk mengeksplorasi bagaimana CT dapat diintegrasikan dalam pendidikan matematika, serta mengidentifikasi tantangan dan peluang yang muncul dalam penerapannya. Pembahasan juga mencakup teori-teori yang mendasari implementasi CT, seperti teori konstruktivisme dan konstruksionisme, yang menekankan pentingnya pengalaman langsung dan pembuatan media alat peraga sebagai cara untuk memperdalam pemahaman siswa terhadap konsep-konsep matematika yang kompleks. Kesimpulannya, meskipun CT memiliki potensi besar untuk meningkatkan kemampuan berpikir analitis dan pemecahan masalah siswa, penerapan CT dalam pendidikan matematika menghadapi beberapa tantangan, seperti keterbatasan sumber daya dan pemahaman pengajar. Artikel ini menyarankan perlunya pendekatan yang lebih terstruktur dalam integrasi CT ke dalam kurikulum pendidikan matematika untuk memastikan keberhasilan jangka panjang. Selain itu, penting untuk melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran berbasis CT untuk mencapai hasil yang lebih efektif dan mendalam.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024