Danau Maninjau, sebagai danau vulkanik terbesar di Indonesia, memiliki potensi ekosistem yang kaya dan menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat sekitar. Namun, aktivitas sosial-ekonomi seperti pariwisata, perikanan, dan pertanian menghadirkan tantangan terhadap kelestarian lingkungan. Berdasarkan analisis SWOT dengan metode IFAS dan EFAS, ditemukan skor kekuatan 3,55, kelemahan 2,38, peluang 4,43, dan ancaman 1,45. Hal ini menunjukkan bahwa strategi pengelolaan harus memanfaatkan kekuatan untuk mengoptimalkan peluang. Kekuatan utama Danau Maninjau terletak pada keberadaan ikan endemik dan daya tarik wisata, sementara kelemahan termasuk infrastruktur jalan dan kualitas air yang menurun. Peluang untuk pengelolaan berkelanjutan terbuka dengan dukungan dana dan pengembangan produk olahan ikan endemik. Namun, ancaman dari keramba jaring apung dan limbah rumah tangga membutuhkan perhatian serius. Pengelolaan yang berkelanjutan, pengendalian KJA, dan peningkatan infrastruktur pariwisata menjadi langkah utama untuk mencapai keseimbangan antara pengembangan ekonomi dan pelestarian lingkungan.
Copyrights © 2024