Kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Henda, sentra produksi semangka Kalimantan Tengah, bertujuan untuk mendampingi petani dalam meningkatkan akses permodalan serta mengembangkan inovasi pengolahan buah semangka berbasis konsep go green. Metode yang digunakan adalah Participatory Rural Appraisal (PRA) yang dikombinasikan dengan pendekatan edukatif melalui sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan intensif selama tiga bulan. Hasil menunjukkan bahwa sebanyak 80% petani yang terlibat memahami cara mengakses sumber permodalan seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR), dengan 30% di antaranya berhasil mendapatkan kredit untuk pengembangan usaha. Petani juga mampu menciptakan produk inovatif seperti keripik kulit semangka dan sirup semangka, serta memanfaatkan limbah kulit semangka menjadi pupuk organik, yang meningkatkan nilai tambah produk hingga 20% dibandingkan dengan menjual buah mentah. Kendala utama yang dihadapi adalah rendahnya literasi keuangan di awal kegiatan dan keterbatasan teknologi pengolahan yang dimiliki petani. Namun, pendampingan intensif berhasil meningkatkan kepercayaan diri petani dalam memanfaatkan teknologi sederhana dan berkelanjutan. Secara keseluruhan, program ini tidak hanya meningkatkan daya saing petani melalui akses permodalan dan inovasi produk, tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan melalui pengelolaan limbah. Model pemberdayaan ini menawarkan pendekatan praktis yang dapat direplikasi di desa lain, dengan catatan perlunya penguatan literasi keuangan sejak tahap awal program.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024