Remaja berada dalam fase kritis perkembangan kehidupan mereka, di mana pembentukan karakter, nilai, dan identitas pribadi sedang berlangsung dengan cepat. Masalah-masalah kenakalan remaja di sekolah mencakup berbagai tindakan seperti pelanggaran tata tertib, perilaku kekerasan, seks bebas hingga konsumsi zat-zat terlarang. Dalam rangka mengatasi dan mengantisipasi permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik di sekolah. Pemerintah menerapkan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di sekolah merupakan bagian dari kurikulum merdeka. Implementasi P5 sebagai bagian dari kurikulum merdeka belum maksimal dalam penyampaian metode kreatif dan pembelajaran kontekstual. Keterbatasan tersebut berdampak kepada kurangnya pengalaman siswa dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila melalui pemecahan masalah nyata masih terbatas. Melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini para peserta didik semakin bertambah pengalaman terkait pembelajaran konseptual. Metode yang digunakan adalah penyuluhan melalui kegiatan workshop dengan menyampaikan studi kasus, tanya jawab atau diskusi, role play dan memberikan evaluasi serta tindak lanjut. Kegiatan ini dihadiri 237 peserta dan guru-guru di sekolah SMAN 9 Jakarta. Hasil dari kegiatan ini para peserta didik mengetahui bentuk-bentuk tindakan kenakalan remaja serta menjaga kesehatan reproduksi remaja. Sebanyak 98,5% dari para peserta dididik juga bersedia untuk melaporkan segala bentuk tindakan bullying serta membantu teman dalam menjaga kesehatan reproduksi.
Copyrights © 2025