Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia dan masalah kesehatan mata masih menjadi sesuatu yang belum dapat diselesaikan arena sirtuasi geografis dan demografis. Terdapat 0,4% angka kebutaan pada penduduknya, dan 80% adalah kebutaan yang dapat dicegah atau diobati dan refraksi adalah menjadi penyebab utama (42%). Kelainan refraksi sampai saat ini masih menjadi tantangan kesehatan masyarakat karena menjadi penyebab gangguan penglihatan yang paling besar dan mengenai seluruh kelompok usia dan percepatan terjadinya gangguan penglihatan pada berusia produktif akan merugikan perekonomian negara karena terganggunya sumber daya manusia. Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti dan masyarakat dapat membantu berpartisipasi pada program ini dengan melaksanakan pengabdian skrining Kesehatan mata dan memberikan tatalaksananya agar mencegah kebutaan akibat kelainan refraksi khususnya. Metode Kegiatan pengabdian diikuti oleh 136 peserta, dilakukan anamnesis, pemeriksaan Kesehatan mata termasuk pemeriksaan refraksi. Bagi peserta yang memerlukan kacamata dilakukan edukasi dan diberikan kacamata. Hasil Peserta berusia anatara 3 tahun sampai 71 tahun, dengan 83,1% adalah laki-laki dan 16,9% adalah perempuan dan Sebagian besar peserta tidak memiliki pekerjaan (41,9%). Sekitar 42,6% memiliki Riwayat pengguna kacamata namun yang membutuhkan kacamata adalah 52,2% peserta. Kesimpulan Pada 136 penduduk kurang mampu di Pondok Aren, 57,4% memerlukan kacamata untuk memperbaiki penglihatannya.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025