Program karantina tahfzih merupakan salah satu program intensif dalam membentuk penghafal Al-Qur’an dengan sistem pembelajaran terstruktur dan lingkungan yang kondusif. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi program karantina tahfizh di Qur’an Learning Center Yogyakarta dengan menggunakan model Kirkpatrick. Penelitian ini berfokus pada tingkat kepuasan peserta (level 1: reaksi) dan peningkatan kemampuan hafalan (level 2: pembelajaran). Pendekatan campuran (mixed methods) diterapkan, dengan kuesioner untuk mengukur tingkat kepuasan, serta observasi dan capaian hafalan untuk menilai hasil pembelajaran. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada level 1 aspek rekasi peserta sangat puas dengan fasilitas, pelayanan, dan interaksi dengan pengajar, meskipun terdapat ruang untuk peningkatan, seperti metode yadain dan kualitas makanan. Dalam level 2 aspek pembelajaran, sebagian besar peserta mencapai peningkatan hafalan yang signifikan, tetapi hasilnya tidak merata, terutama bagi peserta dengan kemampuan awal lebih rendah. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam memahami penerapan model Kirkpatrick untuk evaluasi program pendidikan tahfizh, serta memberikan rekomendasi bagi Qur’an Learning Center Yogyakarta untuk meningkatkan efektivitas program selanjutnya.
Copyrights © 2025