Penyakit infeksi masih banyak diderita oleh penduduk negara berkembang, termasuk Indonesia yang disebabkan karena adanya bakteri yang tumbuh seperti bakteri Staphylococcus aureus. Salah satu alternatif untuk mengatasi penyakit infeksi dilakukan dengan bahan alam yang memiliki aktivitas antibakteri. Biji buah durian montong merupakan tanaman yang memiliki kandungan senyawa aktif seperti flavonoid, tanin, dan saponin yang berfungsi sebagai antibakteri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak biji durian montong terhadap bakteri Staphylococcus aureus pada sediaan sabun cair. Metode: Ekstrak biji durian montong diformulasikan dalam bentuk sediaan sabun cair dengan variasi perbedaan konsentrasi ekstrak biji durian montong (Durio zibethinus Murr) F0 (basis), F1 (3,1%), F2 (7,1%) dan F3 (11,1%). Sediaan sabun cair diuji sifat fisik seperti uji organoleptic, uji homogenitas, uji pH, uji tinggi busa dan uji iritasi, selanjutnya dilakukan uji antibakteri untuk mengetahui diameter zona hambat pada bakteri Staphylococcus aureus dengan menggunakan metode sumuran. Hasil: penelitian menunjukkan bahwa perbedaan konsentrasi ekstrak biji durian montong pada sabun cair mempengaruhi uji organoleptik dan pH. Tetapi tidak mempengaruhi uji homogenitas, tinggi busa dan iritasi. Kesimpulan: semakin besar konsentrasi ekstrak biji durian montong yang diberikan pada formulasi sabun cair maka semakin besar pula diameter zona hambat yang akan dihasilkan
Copyrights © 2025