Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

Formulasi Dan Evaluasi Fisik Sediaan Suspensi Kombinasi Ekstrak Biji Pepaya (Carica Papaya L.) Dan Umbi Rumput Teki (Cyperus Rotundus L.) Dengan Variasi Konsentrasi Suspending Agent Pga (Pulvis Gummi Arabici) Dan Cmc-Na (Carboxymethylcellulosum Natrium) Hasty Martha Wijaya; Rifda Naufa Lina
Cendekia Journal of Pharmacy Vol 5, No 2 (2021): Cendekia Journal of Pharmacy
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/cjp.v5i2.160

Abstract

Suspension preparations are made because some of the active substances have a solubility that is practically insoluble in water, but is required in liquid form. Among the medicinal plants that are practically insoluble in water are papaya seeds (Carica papaya L.) and teki grass tubers (Cyperus rotundus L.), so they are made in the form of a suspension to produce stable preparations. Papaya seeds and teki grass tubers are plants that have pharmacological activities as antibacterial, laxative and pancreatic lipase inhibitors. In the suspension formulation of extracts of papaya seeds and teki grass tubers, a combination of suspending agents PGA (pulvis gummi arabici) and CMC-Na (Carboxymethylcellulosum Sodium) was used. PGA at a concentration of less than 10% has a low viscosity so that it can accelerate sedimentation, so PGA is combined with CMC-Na which is a suspending agent that can increase viscosity and can increase suspension stability. The purpose of the study was to determine the effect of the combination of suspending agents PGA and CMC-Na on the physical properties of extracts of papaya seeds and nut grass tubers and to determine what concentration could provide the best physical quality among the four formulas made. Evaluation of physical stability was carried out for 4 weeks after the preparation was made which included organoleptic, homogeneity, pH, density, viscosity, sedimentation volume and redispersion. From the research results, it is known that the concentration of PGA and CMC-Na carboxymethylcellulose affect the physical stability of the suspension
Pengaruh Kombinasi Teofilin Dan Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum) Terhadap Diameter Lumen Bronkiolus Mencit Asma Dian Arsanti Palupi; Miyati Miyati; Hasty Martha Wijaya
Pharmacon: Jurnal Farmasi Indonesia Edisi Khusus: RAKERDA, SEMINAR, PD IAI JATENG 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/pharmacon.v0i0.15179

Abstract

The prevalence of asthma in Indonesia is between 5-7% and is the top 10 causes of morbidity and mortality in severe asthma. Asthma is an inflammation of the respiratory tract which is characterized by spastic constriction of the smooth muscles of the bronchioles, local oedema in the walls of the bronchioles and thick mucus secretions in the lumen of the bronchioles which causes difficulty in breathing. Garlic contains the active compound allicin flavonoids which have long been used as therapeutic ingredients ranging from antibacterial, antiviral, antifungal, antithrombotic, antibiotic, anticancer, antioxidant, immunomodulatory, anti-inflammatory, and hypoglycemic effects. The anti-inflammatory and antioxidant activity of garlic extract can increase the diameter of the bronchial lumen of asthmatic mice. The research method is Post-test Only Control Group Design. using 25 female Balb/C mice aged 2-3 months. Five normal control mice (K1) were not induced by ovalbumin (OVA) and were only treated with CMC Na orally. Meanwhile, 20 other mice were induced by intraperitoneal OVA on days 0 and 7 and then divided into 4 groups, namely negative control (K2) given CMC Na, group K3 given theophylline 0.338 mg/day orally, group K4 given onion extract. 7.8 mg/day orally, group K5 was given a combination of theophylline 0.338 mg/day and garlic extract 7.8 mg/day orally. On days 14, 16 and 18, ovalbumin was administered by inhalation. Administration of the test preparation was carried out on the 18th day to the 32nd day orally, 24 hours after the final exposure, the mice were sacrificed for histopathological testing and observation of the diameter of the bronchiolar lumen with Hematoxylin Eosin staining. The results showed that the combination of theophylline and garlic extract could increase the diameter of the bronchiolus lumen with a p-value = 0.001, so it can be concluded that the combination of theophylline and garlic extract was proven to be statistically significant in increasing the bronchiolar lumen diameter of asthmatic mice.
PENGOBATAN GRATIS DAN SOSIALISASI “ HIPERTENSI” DI DESA CRANGGANG KUDUS Annis Rahmawaty; Yulia Pratiwi; Dwi Susiloningrum; Rifda Naufa Lina; Hasty Martha Wijaya; Heni Setyoningsih
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 4, No 1 (2021): Januari 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v4i1.107

Abstract

Hipertensi sering disebut dengan istilah tekanan darah tinggi. Kejadian hipertensi di masyarakat merupakan salah satu 'silent killer’ karena seringkali  tidak menunjukkan gejala sama sekali. Penggunaan obat sering kali diperlukan pada sebagian masyarakat apabila adanya perubahan gaya hidup yang telah dilakukan terbukti tidak efektif  sehingga obat diharuskan diminum seumur hidup. Waspada terhadap terjadinya hipertensi perlu disosialisasikan kepada masyarakat agar tidak terjadi risiko terkait komplikasi kesehatan pada masyarakat. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan berupa pengobatan gratis dan sosialisasi tentang “Hipertensi” di Desa Cranggang, selain itu untuk membantu masyarakat dilingkungan warga Desa Cranggang untuk dapat memperoleh informasi dan pengetahuan tentang informasi penyakit hipertensi dan penggunaan obat hipertensi yang tepat. Hasil kegiatan pengabdian masyakat adanya perubahan sikap dan perilaku individu, keluarga, dan masyarakat untuk dapat menanamkan prinsip-prinsip hidup sehat khususnya menjaga tekanan darah pada range normal. Selain itu warga Desa Cranggang dapat memperoleh informasi dan pengetahuan tentang informasi penyakit hipertensi dan penggunaan obat hipertensi yang tepat. Kata Kunci : Hipertensi; Sosialisasi
Penggunaan Vitamin Untuk Meningkatkan Imunitas Tubuh Di Masa Pandemi Heni Setyoningsih; Yulia Pratiwi; Annis Rahmawaty; Hasty Martha Wijaya; Rifda Naufa Lina
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 4, No 2 (2021): Jurnal Pengabdian Kesehatan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v4i2.131

Abstract

Virus Corona diklaim sebagai penyakit pandemi, berarti virus mematikan tersebut menyebar tidak terkontrol di sebagian besar negara di dunia. Gejala virus corona antara lain demam, batuk, kelelahan, sesak napas dan hilangnya indera penciuman serta diare. Masa inkubasi yang akurat untuk virus ini, tetapi gejalanya dapat muncul kapan saja antara satu hari hingga dua minggu setelah terpapar. Pada dasarnya, tubuh manusia memiliki sistem imun untuk melawan virus dan bakteri penyebab penyakit. Namun, ada hal-hal yang dapat melemahkan sistem imun atau daya tahan tubuh seseorang, antara lain penuaan, kurang gizi, penyakit, bahkan penggunaan obat-obatan tertentu. Oleh karena itu, fungsi sistem imun merupakan bagian penting dan perlu senantiasa dijaga agar daya tahan tubuh tetap kuat dan optimal. Sistem imun yang kuat sangat penting bagi pertahanan tubuh dalam mencegah berbagai penyakit menular, terutama di masa pandemi COVID-19.Infeksi Coronavirus (2019-nCoV) belum memiliki obat antivirus target yang efektif. Pengobatan suportif masih menjadi pengobatan utama saat ini untuk pasien COVID-19. Salah satunya pemberian Vitamin C, D, dan Seng oral maupun intravena dapat mengurangi peningkatan risiko komplikasi, mengurangi tingkat keparahan, mengatasi gejala, dan meningkatkan imunitas tubuh.Metode pengabdian masyarakat ini dalam mengatasi masalah masyarakat untuk menghadapi pandemi virus Covid-19 yang dilakukan oleh Tim STIKES Cendekia Utama Kudus adalah melalui sosialisasi tentang penerapan protokol kesehatan dan pembagian vitamin C, D, dan Seng bagi para pengunjung Kawasan objek wisata Menara Kudus untuk meningkatkan imunitas tubuh sehingga dapat meminimalisir penularan virus Covid-19 serta memutus mata rantai penularannya. Masyarakat pengunjung area wisata menara sangat antusias dan menyambut baik kegiatan tersebut dan mengaharapkan untuk bisa dilakukan kegiatan serupa secara berkelanjutan mengingat masa pandemi belum bisa dipastikan kapan berakhir.
Pembuatan Wedang Uwuh Untuk Meningkatkan Imunitas Tubuh Bersama Pengurus PKK Desa Jepang Kecamatan Mejobo Kudus Dian Arsanti Palupi; Rifda Naufa Lina; Dwi Susiloningrum; Lilis Sugiarti; Yulia Pratiwi; Hasty Martha Wijaya; Annis Rahmawaty; Syauqi Afifatul Amiroh; Lidya Anita Safitri; Clara Destiana Caesary; Khoirin Nida
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 5, No 3 (2022): Jurnal Pengabdian Kesehatan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v5i3.240

Abstract

Minuman herbal/ jamu menjadi alternatif pengobatan untuk mengatasi gangguan kesehatan. Wedang uwuh adalah minuman herbal dengan bahan-bahan rempah yang berupa campuran daun, batang, ranting dan rimpang. Dalam bahasa Jawa, wedang berarti minuman yang diseduh, sedangkan uwuh berarti sampah. Wedang uwuh yang disajikan panas atau hangat memiliki rasa manis dan pedas dengan warna merah cerah dan aroma harum. Tujuan program pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan masyarakat dalam pembuatan minuman wedang uwuh, serta pentingnya meningkatkan imunitas tubuh dengan sediaan minuman herbal. Metode yang digunakan adalah deskriptif, ceramah,diskusi  dan praktek langsung pembuatan wedang uwuh bersama warga pengurus PKK desa Jepang Kecamatan Mejobo Kudus. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini dilihat dari peningkatan pengetahuan dan kemampuan peserta dalam membuat wedang uwuh secara tepat sesuai petunjuk yang telah disosialisasikan sebelumnya. Simpulan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah peserta dapat membuat wedang uwuh secara mandiri dan peningkatan pengetahuan masyarakat tentang manfaat dari bahan herbal yang digunakan untuk membuat wedang uwuh. 
Cermat Mengenali Tanda Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Tipes di Desa Tumpang Krasak Annis Rahmawaty; Heni Setyoningsih; Rifda Naufa Lina; Hasty Martha Wijaya; Yulia Pratiwi; Dian Arsanti Palupi; Rohmatun Nafi'ah
APMa Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2, No 2 (2022): Juli 2022
Publisher : STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47575/apma.v2i2.309

Abstract

Demam merupakan tanda khas yang sering terjadi pada penyakit demam berdarah dengue (DBD) dan tipes. Bijak dalam mengenali tanda DBD dan tipes sangat diperlukan agar dalam menanganinya tidak menimbulkan kesalahan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi berupa pelayanan kesehatan pada masyarakat agar dapat lebih cermat, benar dan tepat dalam mengenali tanda DBD dan tipes. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini dengan memberikan edukasi terkait cara membedakan terjadinya DBD dan tipes juga mensosialisasikan pola hidup bersih dan sehat serta diberikan praktek cara membuat minuman tradisional wedang jahe. Kegiatan dilakukan di Balai desa tumpang krasak kota kudus. Sampel kegiatan ini adalah warga desa tumpang krasak. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini warga tumpang krasak kota kudus menjadi lebih paham dan mengerti cara mengenali tanda DBD dan tipes, pola hidup bersih dan sehat dapat dilakukan untuk mengurangi terjadinya DBD dan tipes dilingkungan warga tumpang krasak serta adanya praktek pembuatan minuman wedang jahe dijadikan warga sebagai salah satu cara dalam menjaga kesehatan tubuh. 
Edukasi ISPA pada Musim Hujan di Masa Pandemi Bersama Yatim Piatu Desa Jepang Mejobo Kudus Rifda Naufa Lina; Annis Rahmawaty; Yulia Pratiwi; Hasty Martha Wijaya; Heni Setyoningsih; Lilis Sugiarti
APMa Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3, No 1: Januari 2023
Publisher : STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47575/apma.v3i1.390

Abstract

Pada bayi, anak-anak, dan orang lanjut usia ISPA mempunyai tingkat mortalitas sangat tinggi. Kurangmya pengetahuan tentang ISPA menjadi salah satu penyebab terjadinya ISPA. Musim hujan dapat meningkatkan resiko terjadinya ISPA karena dapat menurunkan imunitas tubuh, Sehingga diperlukan edukasi ISPA pada saat musim hujan di masa pandemik untuk mencegah terjadinya ISPA. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi bagaimana cara mencegah ISPA pada musim hujan di masa pandemik. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini dengan memberikan edukasi berupa ceramah, diskusi, pretest dan posttest. Kegiatan ini dilakukan di Aula Soekusno ITEKES Cendekia Utama Kudus yang diikuti oleh Yatim Piatu di Desa Jepang Mejobo Kudussebanyak 30 anak. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatnya pengetahuan anak yatim piatu di desa jepang tentang bagaimana cara mencegah ISPA di musim hujan pada saat pandemik. Hasil pretest tentang ISPA yang paling banyak yaitu pengetahuan kurang sebanyak 16 orang (53,33%) sedangkan setelah diberikan edukasi berupa sosialisasi ISPA, terjadi peningkatan pengetahuan peserta menjadi tingkat pengetahuan baik sebanyak 13 orang (43,33%). Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengabdian masyarakat ini, mempunyai dampak dalam meningkatkan pengetahuan anak yatim piatu tentang ISPA, sehingga diharapkan dapat mengurangi kejadian ISPA pada anak yatim piatu di desa Jepang Mejobo Kudus.
Aktivitas Infusa Daun Pisang Susu (Musa Acuminata Colla) Terhadap Kadar Glukosa Darah Mencit Jantan (Mus Musculus) Yang Diinduksi Aloksan Rifda Naufa Lina; Hasty Martha Wijaya; Sihhatul Fuadah
Sains Medisina Vol 1 No 1 (2022): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.498 KB)

Abstract

Diabetes melitus merupakan penyakit yang ditandai adanya gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein dan hiperglikemia yang terjadi karena pankreas tidak mampu mensekresi insulin, gangguan kerja insulin ataupun keduanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas infusa daun pisang susu yang memiliki kandungan flavonoid dan fenolik terhadap mencit jantan (Mus musculus) yang diinduksi aloksan. Desain Penelitian ini berupa true eksperimental dengan adanya Pre-postest grup kontrol. Pengukuran kadar glukosa dalam darah dilakukan setelah hewan uji dipuasakan selama 18 jam. Kemudian hewan uji dibagi menjadi 5 kelompok, dengan masing-masing kelompok terdapat 5 ekor hewan uji sebagai berikut:  kontrol positif (Metformin), kontrol negatif (Na-CMC 0,5%), kelompok infusa daun pisang susu 10%, 20% dan 40% perlakuan dilakukan selama 14 hari. Setelah diinduksi aloksan diukur kadar glukosa darah pada hari 4, 7, dan 14. Analisa data penelitian ini menggunakan uji One Way ANOVA pada tahap kepercayaan 95% dan dilanjut uji post hoc Tukey. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa infusa daun pisang susu 40% menunjukkan aktivitas penurunan kadar glukosa dalam darah yang terbaik, serta tidak memiliki perbedaan signifikan dengan Metformin sebagai kontrol positif.
Uji Efek Ekstrak Etanol Daun Jamblang (Syzgium Cumini L) Terhadap Kadar Gula Darah Mencit Putih (Mus Musculus) Yang Diinduksi Aloksan Hasty Martha Wijaya; Rifda Naufa Lina; Miftakhul Ulya
Sains Medisina Vol 1 No 2 (2022): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.211 KB)

Abstract

Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya. Daun jamblang merupakan tanaman yang memiliki kandungan senyawa flavonoid, alkaloid, dan tanin yang dapat digunakan untuk pengobatan DM.  Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak ekstrak  etanol daun jamblang (Syzgium Cumini L)  terhadap kadar gula darah pada mencit putih (Mus Musculus). Metode penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan pretest dan postest. Setelah pengukuran kadar gula darah pada hari ke-0 (H0), mencit diinduksi menggunakan aloksan secara intravena (i.v). Mencit dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok K (-) diberi CMC Na, K (+) diberi metformin, kelompok perlakuan 1,2,3 diberi ekstrak etanol daun jamblang dengan dosis berturut-turut 200 mg/kg, 400 mg/kg, 600 mg/kg diberi secara oral selama 14 hari. Pengukuran dilakukan pada hari ke-7 (H7) dan hari ke-14 (H14) setelah diberi induksi aloksan. Hasil menunjukkan bahwa tanaman jamblang mengandung senyawa flavonoid, alkaloid, dan tanin pada flavonoid, hasil penelitian ini dianalisis menggunakan SPSS pada perlakuan H7 dan H14. Hasilnya tidak ada perbedaan yang nyata antara kontrol positif dengan dosis 600mg, hal ini menunjukkan bahwa dosis tersebut memiliki kemampuan yang setara dengan kontrol positif yang dapat menurunkan kadar diabetes melitus. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan dosis optimal ekstrak etanol daun jamblang dalam menurunkan kadar gula darah dosis 600 mg/kgBB.
Counseling Relationship for Adherence to Taking Antihypertensive Drugs against Drug Adherence at Sekar Gembong Clinic, Pati, Indonesia Annis Rahmawaty; Yulia Pratiwi; Rifda Naula Lina; Hasty Martha Wijaya; Dian Arsanti Palupi; Rakhmi Hidayati
Community Medicine and Education Journal Vol. 4 No. 1 (2023): Community Medicine and Education Journal
Publisher : HM Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37275/cmej.v4i1.289

Abstract

Hypertension is a modifiable cardiovascular risk factor for which effective drugs are available to manage elevated blood pressure and prevent complications. Poor adherence will be a source of psychological and medical complications and have an impact on the quality of life of patients, waste health care resources, and reduce individual trust in the health care system. This study aimed to determine the relationship between medication adherence counseling efforts and adherence to hypertension medication taking at Sekar Gembong clinic, Pati, Indonesia. This study is an experimental study, where as many as 50 research subjects participated in this study. Adherence assessment of drugs was carried out with MMAS-8. Data analysis was carried out using SPSS univariate and bivariate. Providing medication adherence counseling improved the level of adherence of research subjects to taking antihypertensive medication, where there was a decrease in the MMAS-8 score after counseling was given compared to before counseling was given, p<0.05. In conclusion, there is a relationship between giving medication adherence counseling and adherence to antihypertensive drugs at Sekar Gembong clinic, Pati, Indonesia.