Penelitian ini mengkaji problem linguistik dalam menggambarkan posisi Tuhan di dalam Alquran, dengan fokus pada peran bahasa dalam membentuk pemahaman teologis tentang Tuhan. Menggunakan pendekatan semantik, sintaksis, dan pragmatik, penelitian ini menyoroti bagaimana struktur bahasa dalam Alquran mencerminkan kedudukan Tuhan yang transenden dan imanen. Pembahasan utama mencakup kritik Abu Zayd terhadap ideologisasi dan sakralisasi teks Alquran, yang membatasi pemahaman mendalam terhadap teks. Abu Zayd mengusulkan agar Alquran dipahami sebagai teks sastra yang dianalisis secara hermeneutis, memungkinkan pemahaman yang lebih kontekstual dan relevan dengan realitas sosial dan budaya. Penelitian ini mengajak pembaca untuk melihat Alquran sebagai produk budaya yang dinamis, yang memberikan wawasan lebih luas tentang hubungan antara Tuhan dan umat manusia.Kata Kunci: Linguistik, Arab, Posisi Tuhan, Al-Qur’anAbstractThis study examines linguistic problems in describing God's position in the Quran, focusing on the role of language in shaping theological understanding of God. Using semantic, syntactic, and pragmatic approaches, this research highlights how the linguistic structure of the Quran reflects God's transcendent and immanent position. The main discussion includes Abu Zayd's critique of the ideologization and sacralization of the Quranic text, which limits a deeper understanding of the text. Abu Zayd proposes that the Quran should be understood as a literary text analyzed hermeneutically, allowing for a more contextual and socially and culturally relevant interpretation. This study encourages readers to view the Quran as a dynamic cultural product that provides broader insights into the relationship between God and humanity.Keywords: Linguistics, Arabic, God's Position, Quran
Copyrights © 2024