Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Analisis Konsep Keadilan Bagi Nasabah dalam Pelaksanaan Bagi Hasil pada Pembiayaan Akad Mudharabah di Bank Syariah Indonesia Cabang Makassar Mustika, Mega; S, Abdillah; Malik, Ridwan
Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan Vol. 18, No. 3 : Al Qalam (Mei 2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/aq.v18i3.3491

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji konsep keadilan dalam pelaksanaan bagi hasil pada pembiayaan akad mudharabah di bank syariah Indonesia sehingga dapat memberikan pengetahuan yang akuntabilitas, transparansi dan nilai keadilan bahwa besar ringannya pekerjaan, besar kecilnya modal yang dijalankan dan berat pekerjaan yang dilakukan masing-masing punya nilai kadilan dalam pembagian hasil. Relevansinya dalam perkembangan bisnis ekonomi syariah sangat berpengaruh bagi masyarakat luas karena menyangkut keadilan dalam melakukan muamalah atau transaksi dalam ekonomi terkhusus dalam dunia perbankan syariah. Adapun metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan perundang-undangan, yaitu semua produk hukum yang bersifat mengikat yang berupa UUD, termasuk di dalamnya Al-Quran, hadis, fatwa DSN. Al-Quran dan hadis bagi yang menyakini itu bersifat mengikat dan terdapat sekumpulan aturan sedangkan fatwa DSN dalam hukum Islam dianggap sebagai ijtihad ulama dan ijma dalam sumber hukum di Indonesia. Hasil penelitian ini bahwa Nilai keadilan dalam akad Mudharabah terletak pada keuntungan dan pembagian resiko dari masing-masing yang sedang melakukan kerjasama sesuai dengan porsi keterlibatannya. Kedua belah pihak akan menikmati keuntungan secara proporsional, jika kerjasama tersebut mendapatkan keuntungan. Sebaliknya, masing-masing pihak menerima kerugian secara proforsional. Maka dalam hal ini tidak ada yang merasa akan di zhalimi terkait perkara bagi hasil pada pembiyaan akad mudharabah.
PROBLEMATIKA LINGUISTIK ARAB: POTRET POSISI TUHAN DALAM AL-QUR'AN Zulki, Ahmad; Hude, Darwis; S, Abdillah
Al-Maraji' : Jurnal Pendidikan Bahasa Arab Vol 8, No 2 (2024): Al-Maraji': Jurnal Pendidikan Bahasa Arab
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/almaraji.v8i2.17470

Abstract

Penelitian ini mengkaji problem linguistik dalam menggambarkan posisi Tuhan di dalam Alquran, dengan fokus pada peran bahasa dalam membentuk pemahaman teologis tentang Tuhan. Menggunakan pendekatan semantik, sintaksis, dan pragmatik, penelitian ini menyoroti bagaimana struktur bahasa dalam Alquran mencerminkan kedudukan Tuhan yang transenden dan imanen. Pembahasan utama mencakup kritik Abu Zayd terhadap ideologisasi dan sakralisasi teks Alquran, yang membatasi pemahaman mendalam terhadap teks. Abu Zayd mengusulkan agar Alquran dipahami sebagai teks sastra yang dianalisis secara hermeneutis, memungkinkan pemahaman yang lebih kontekstual dan relevan dengan realitas sosial dan budaya. Penelitian ini mengajak pembaca untuk melihat Alquran sebagai produk budaya yang dinamis, yang memberikan wawasan lebih luas tentang hubungan antara Tuhan dan umat manusia.Kata Kunci: Linguistik, Arab, Posisi Tuhan, Al-Qur’anAbstractThis study examines linguistic problems in describing God's position in the Quran, focusing on the role of language in shaping theological understanding of God. Using semantic, syntactic, and pragmatic approaches, this research highlights how the linguistic structure of the Quran reflects God's transcendent and immanent position. The main discussion includes Abu Zayd's critique of the ideologization and sacralization of the Quranic text, which limits a deeper understanding of the text. Abu Zayd proposes that the Quran should be understood as a literary text analyzed hermeneutically, allowing for a more contextual and socially and culturally relevant interpretation. This study encourages readers to view the Quran as a dynamic cultural product that provides broader insights into the relationship between God and humanity.Keywords: Linguistics, Arabic, God's Position, Quran
PERAN BAHASA ARAB DALAM PERKEMBANGAN PERADABAN ISLAM Rahman, Abd.; S, Abdillah
Al-Maraji' : Jurnal Pendidikan Bahasa Arab Vol 8, No 2 (2024): Al-Maraji': Jurnal Pendidikan Bahasa Arab
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/almaraji.v8i2.17405

Abstract

Arabic is a language that has many specialties and a high position in Islam. In addition to Arabic as a language of communication, Arabic is also the language of religion. This research aims to provide an overview and knowledge of the role of Arabic in the development of Islamic civilization. The method used in this research While the method that the author uses in this research, namely using qualitative research methods that are descriptive analysis. Using materials from previous research, by doing library research. As for how to collect data from books and journals related to the material, as well as research materials that examine and discuss the development of the Arabic language. Also, materials and data that discuss the Arabic language itself both its development and its decline in the development of Islamic civilization. The results of this study indicate that Arabic has a role in the development of Islamic civilization, namely Arabic is the language of the Qur'an, the language of prayer, the language of Hadith, Arabic is also an international language, Arabic also acts as a cultural heritage and Arabic also acts as the administrative language of the country, with the role that Arabic has in the life of Islamic society, of course it will be an important role in building Islamic civilization from time to time.Keywords: Arabic Language, Islamic Development, Islamic CivilizationBahasa Arab merupakan bahasa yang mempunyai banyak keistimewaaan dan kedudukan yang tinggi dalam islam. Selain bahasa arab sebagai bahasa komunikasi, bahasa Arab juga merupakan bahasa Agama. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran dan pengetahuan tentang peran bahasa Arab dalam perkembangan peradaban Islam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini Sedangkan metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini, yaitu menggunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat analisi deskriptif. Menggunakan bahan-bahan dari penelitian sebelumnya, dengan melakukan penelitian pustaka. Adapun caranya dengan mengumpulkan data-data dari buku buku dan jurnal yang berhubungan materi tersebut, serta bahan peneliti yang meneliti dan membahas tentang perkembangan bahasa Arab. Juga bahan serta data-data yang membahas tentang bahasa Arab itu sendiri baik perkembangan maupun kemundurannya dalam perkembangan peradaban Agama Islam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Bahasa Arab memiliki peran dalam perkembangan peradaban islam yaitu Bahasa Arab merupakan Bahasa Al-Qur’an, Bahasa Shalat, Bahasa Hadits, Bahasa Arab juga sebagai bahasa internasional, bahasa arab juga berperan sebagai warisan budaya dan bahasa arab juga berperan sebagai bahasa administrative negara, dengan peran yang dimiliki oleh bahasa arab tersebut dalam kehidupan masyarakan islam, tentunya akan menjadi peran penting dalam membangun peradaban islam dari masa kemasa.Kata Kunci: Bahasa Arab, Perkembangan Islam, Peradaban Agama Islam
Inovasi dan Optimalisasi BMT Muhammadiyah dalam Pengembangan Ekonomi Syariah yang Kompetitif di Kota Makassar Mustika, Mega; S, Abdillah; Malik, Ridwan
Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan Vol. 19, No. 2 : Al Qalam (Maret 2025)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/aq.v19i2.4815

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis inovasi produk syariah di Baitul Maal wat Tamwil (BMT) Muhammadiyah Makassar dan dampaknya terhadap perkembangan ekonomi syariah lokal. BMT Muhammadiyah, sebagai lembaga keuangan mikro berbasis syariah, menghadapi tantangan persaingan dengan lembaga keuangan konvensional serta kebutuhan untuk terus mengembangkan produk-produk yang relevan bagi masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, melalui wawancara mendalam dengan pengelola BMT, observasi langsung, dan analisis data sekunder dari laporan keuangan dan dokumen internal BMT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa inovasi produk syariah yang dilakukan oleh BMT Muhammadiyah, seperti pembiayaan UMKM, tabungan berbasis akad mudharabah, dan investasi syariah, telah mampu meningkatkan daya saing lembaga ini dalam pasar keuangan syariah lokal. Namun, masih terdapat kebutuhan untuk memperluas program literasi keuangan syariah dan meningkatkan penggunaan teknologi digital dalam layanan BMT. Penelitian ini juga menemukan bahwa kolaborasi dengan sektor-sektor strategis, seperti UMKM, pendidikan, dan pariwisata halal, penting untuk memperluas jangkauan dan dampak ekonomi syariah di Kota Makassar. Temuan ini diharapkan dapat memberikan dasar bagi pengembangan kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi syariah serta meningkatkan kinerja dan daya saing BMT Muhammadiyah secara berkelanjutan.
Peningkatan Literasi Kalender Hijriah Global Tunggal dan Pelatihan Hisab Warga Muhammadiyah di PDM Kabupaten Pangakeje’ne Kepulauan Sulawesi Selatan Alamsyah; S, Abdillah; Muthahharah, St; Algifari, Muh. Abu Dzar; Rahmania, Iffah; Jihan, Nur
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2025): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37567/pkm.v5i2.3746

Abstract

The Islamic calendar, which is based on the lunar cycle, plays a vital role in determining the timing of religious observances such as Ramadan, Eid al-Fitr, and Eid al-Adha. Differences in methods for determining the beginning of the lunar month often lead to a lack of synchronization among Muslims worldwide. Muhammadiyah offers a solution through the Unified Global Hijri Calendar (KHGT), which is unifying in nature and based on contemporary astronomical calculations (hisab hakiki). A community service program was carried out at the Muhammadiyah Regional Leadership (PDM) of Pangkep to enhance public literacy regarding the KHGT and improve the astronomical calculation skills of Muhammadiyah members. This was achieved through awareness campaigns, training sessions, and the distribution of pocketbooks. The results of the program showed a significant increase in participants' understanding of the KHGT concept. The KHGT not only addresses the need for a standardized Islamic calendar but also strengthens Islamic brotherhood (ukhuwah Islamiyah) and unity among the ummah. It is hoped that this training will produce human resources capable of disseminating KHGT knowledge at the branch and grassroots levels.
The Islamic Legal Analysis of Mixed Rice Buying and Selling Transactions in Traditional Markets Jasri, Jasri; Aidil, Andi Muhammad; S, Abdillah; Mustaming, Mazlizah
AL-MASHARIF: JURNAL ILMU EKONOMI DAN KEISLAMAN Vol 11, No 2 (2023)
Publisher : UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24952/masharif.v11i2.10133

Abstract

The transaction of buying and selling according to the perspective of fiqh constitutes a contractual agreement regarding a specific item, wherein the seller explicitly mentions the item to be sold, including its price and quality, to the buyer, while simultaneously establishing a certain amount of profit. Meanwhile, in the case of certain traditional markets, particularly in the sale of mixed rice, neither the seller nor the buyer specifies the process of mixing the rice, thus resulting in rice with various quality variations. This study aims to delve into the practice of buying and selling mixed rice from the perspective of Islamic Law in Traditional Markets. The research method employed is descriptive qualitative research with the application of analytical techniques based on an inductive approach. Based on the research findings, it can be inferred that the Islamic legal scrutiny of the practice of selling mixed rice in traditional markets involves various types of rice variations based on their quality. The quality of the rice is determined by the extent to which high-quality rice is mixed with low-quality rice. According to the perspective of Islamic Law, the transaction of buying and selling mixed rice is deemed prohibited (haram) as it is considered to involve deceptive elements that can harm one of the parties. This deceitful practice, which could encompass misrepresentation (tadlis) and uncertainty (gharar) regarding the quality in the transaction of buying and selling mixed rice, is deemed detrimental to the general public. Therefore, the marketing of mixed rice falls under the category of rice marketing that is prohibited according to the principles of Sharia. 
PERAN BAHASA ARAB DALAM PERKEMBANGAN PERADABAN ISLAM Rahman, Abd.; S, Abdillah
Al-Maraji' : Jurnal Pendidikan Bahasa Arab Vol. 8 No. 2 (2024): Al-Maraji': Jurnal Pendidikan Bahasa Arab
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/almaraji.v8i2.17405

Abstract

Arabic is a language that has many specialties and a high position in Islam. In addition to Arabic as a language of communication, Arabic is also the language of religion. This research aims to provide an overview and knowledge of the role of Arabic in the development of Islamic civilization. The method used in this research While the method that the author uses in this research, namely using qualitative research methods that are descriptive analysis. Using materials from previous research, by doing library research. As for how to collect data from books and journals related to the material, as well as research materials that examine and discuss the development of the Arabic language. Also, materials and data that discuss the Arabic language itself both its development and its decline in the development of Islamic civilization. The results of this study indicate that Arabic has a role in the development of Islamic civilization, namely Arabic is the language of the Qur'an, the language of prayer, the language of Hadith, Arabic is also an international language, Arabic also acts as a cultural heritage and Arabic also acts as the administrative language of the country, with the role that Arabic has in the life of Islamic society, of course it will be an important role in building Islamic civilization from time to time.Keywords: Arabic Language, Islamic Development, Islamic CivilizationBahasa Arab merupakan bahasa yang mempunyai banyak keistimewaaan dan kedudukan yang tinggi dalam islam. Selain bahasa arab sebagai bahasa komunikasi, bahasa Arab juga merupakan bahasa Agama. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran dan pengetahuan tentang peran bahasa Arab dalam perkembangan peradaban Islam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini Sedangkan metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini, yaitu menggunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat analisi deskriptif. Menggunakan bahan-bahan dari penelitian sebelumnya, dengan melakukan penelitian pustaka. Adapun caranya dengan mengumpulkan data-data dari buku buku dan jurnal yang berhubungan materi tersebut, serta bahan peneliti yang meneliti dan membahas tentang perkembangan bahasa Arab. Juga bahan serta data-data yang membahas tentang bahasa Arab itu sendiri baik perkembangan maupun kemundurannya dalam perkembangan peradaban Agama Islam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Bahasa Arab memiliki peran dalam perkembangan peradaban islam yaitu Bahasa Arab merupakan Bahasa Al-Qur’an, Bahasa Shalat, Bahasa Hadits, Bahasa Arab juga sebagai bahasa internasional, bahasa arab juga berperan sebagai warisan budaya dan bahasa arab juga berperan sebagai bahasa administrative negara, dengan peran yang dimiliki oleh bahasa arab tersebut dalam kehidupan masyarakan islam, tentunya akan menjadi peran penting dalam membangun peradaban islam dari masa kemasa.Kata Kunci: Bahasa Arab, Perkembangan Islam, Peradaban Agama Islam
PROBLEMATIKA LINGUISTIK ARAB: POTRET POSISI TUHAN DALAM AL-QUR'AN Zulki, Ahmad; Hude, Darwis; S, Abdillah
Al-Maraji' : Jurnal Pendidikan Bahasa Arab Vol. 8 No. 2 (2024): Al-Maraji': Jurnal Pendidikan Bahasa Arab
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/almaraji.v8i2.17470

Abstract

Penelitian ini mengkaji problem linguistik dalam menggambarkan posisi Tuhan di dalam Alquran, dengan fokus pada peran bahasa dalam membentuk pemahaman teologis tentang Tuhan. Menggunakan pendekatan semantik, sintaksis, dan pragmatik, penelitian ini menyoroti bagaimana struktur bahasa dalam Alquran mencerminkan kedudukan Tuhan yang transenden dan imanen. Pembahasan utama mencakup kritik Abu Zayd terhadap ideologisasi dan sakralisasi teks Alquran, yang membatasi pemahaman mendalam terhadap teks. Abu Zayd mengusulkan agar Alquran dipahami sebagai teks sastra yang dianalisis secara hermeneutis, memungkinkan pemahaman yang lebih kontekstual dan relevan dengan realitas sosial dan budaya. Penelitian ini mengajak pembaca untuk melihat Alquran sebagai produk budaya yang dinamis, yang memberikan wawasan lebih luas tentang hubungan antara Tuhan dan umat manusia.Kata Kunci: Linguistik, Arab, Posisi Tuhan, Al-Qur’anAbstractThis study examines linguistic problems in describing God's position in the Quran, focusing on the role of language in shaping theological understanding of God. Using semantic, syntactic, and pragmatic approaches, this research highlights how the linguistic structure of the Quran reflects God's transcendent and immanent position. The main discussion includes Abu Zayd's critique of the ideologization and sacralization of the Quranic text, which limits a deeper understanding of the text. Abu Zayd proposes that the Quran should be understood as a literary text analyzed hermeneutically, allowing for a more contextual and socially and culturally relevant interpretation. This study encourages readers to view the Quran as a dynamic cultural product that provides broader insights into the relationship between God and humanity.Keywords: Linguistics, Arabic, God's Position, Quran
The Islamic Legal Analysis of Mixed Rice Buying and Selling Transactions in Traditional Markets Jasri, Jasri; Aidil, Andi Muhammad; S, Abdillah; Mustaming, Mazlizah
AL-MASHARIF: JURNAL ILMU EKONOMI DAN KEISLAMAN Vol 11, No 2 (2023)
Publisher : UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24952/masharif.v11i2.10133

Abstract

The transaction of buying and selling according to the perspective of fiqh constitutes a contractual agreement regarding a specific item, wherein the seller explicitly mentions the item to be sold, including its price and quality, to the buyer, while simultaneously establishing a certain amount of profit. Meanwhile, in the case of certain traditional markets, particularly in the sale of mixed rice, neither the seller nor the buyer specifies the process of mixing the rice, thus resulting in rice with various quality variations. This study aims to delve into the practice of buying and selling mixed rice from the perspective of Islamic Law in Traditional Markets. The research method employed is descriptive qualitative research with the application of analytical techniques based on an inductive approach. Based on the research findings, it can be inferred that the Islamic legal scrutiny of the practice of selling mixed rice in traditional markets involves various types of rice variations based on their quality. The quality of the rice is determined by the extent to which high-quality rice is mixed with low-quality rice. According to the perspective of Islamic Law, the transaction of buying and selling mixed rice is deemed prohibited (haram) as it is considered to involve deceptive elements that can harm one of the parties. This deceitful practice, which could encompass misrepresentation (tadlis) and uncertainty (gharar) regarding the quality in the transaction of buying and selling mixed rice, is deemed detrimental to the general public. Therefore, the marketing of mixed rice falls under the category of rice marketing that is prohibited according to the principles of Sharia.