Pesatnya penyebaran pendidikan inklusif di Kalimantan Selatan secara tidak langsung menyebabkan peserta didik reguler menjalin pertemanan dan berinteraksi langsung dengan peserta didik berkebutuhan khusus. Permasalahan yang terjadi di SMAN 1 Banjarbaru ialah minimnya kesadaran peserta didik reguler terhadap Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (PDBK), kesulitan bersosialisasi dengan teman sebaya serta adanya kecemasan dan stress yang di alami peserta didik sehingga berpengaruh pada self-esteem mereka. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk menguatkan budaya inklusi melalui psikoedukasi guna meningkatkan self-esteem, penerimaan teman sebaya, pemahaman serta pengelolaan stress dan kecemasan yang baik pada peserta didik reguler di sekolah inklusi SMAN 1 Banjarbaru. Metode yang digunakan adalah pemberian pre test dan post test menggunakan instrumen Rosenberg Self-Esteem Scale (RSES) dan kuesioner pengetahuan. Pelaksanaan kegiatan dengan metode ceramah secara langsung mengenai self-esteem, pendidikan inklusi dan pemahaman teman sebaya, manajemen kecemasan dan tata laksana pengobatan non farmakologi. Evaluasi kegiatan dan tingkat kepuasaan mitra sebagai tahap akhir pelaksanaan kegiatan.
Copyrights © 2025