Sapaan santun merupakan salah satu bentuk komunikasi dan falsafah budaya yang mencerminkan nilai-nilai luhur masyarakat setempat. Penelitian ini berfokus pada penggunaan sapaan santun "Iye" dan "Tabe" dalam falsafah budaya suku Bugis-Makassar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan makna filosofis, fungsi sosial, serta peran sapaan tersebut dalam menjaga harmoni sosial dan budaya di masyarakat Bugis-Makassar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode pengumpulan data melalui studi kepustakaan (literatur review) dan analisis dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sapaan "Iye" melambangkan penghormatan, persetujuan, dan kesantunan dalam berkomunikasi, sedangkan sapaan "Tabe" mencerminkan nilai penghargaan dan permohonan izin dalam interaksi sosial. Keduanya tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai cerminan nilai-nilai falsafah harga diri dan empati yang menjadi landasan utama dalam budaya Bugis-Makassar. Sapaan ini juga berperan penting dalam memperkuat hubungan sosial, mencegah konflik, dan membangun rasa saling menghormati di tengah masyarakat. Penelitian ini memberikan wawasan tentang pentingnya melestarikan sapaan santun sebagai bagian dari warisan budaya tak benda yang dapat memperkaya khazanah komunikasi antarbudaya di Indonesia.
Copyrights © 2024