Stroke iskemik adalah gangguan fungsi otak yang terjadi secara tiba-tiba akibat adanya penyumbatan pembuluh darah di otak. Pola peresepan obat stroke iskemik penting dilakukan untuk memastikan tidak terjadi kesalahan peresepan obat yang berujung pada pengobatan obat yang tidak tepat. Metode peresepan yang tidak wajar akan meningkatkan efek samping obat, interaksi obat, meningkatkan biaya pengobatan dan berujung pada berkurangnya kepatuhan pasien. Sehingga dengan pola peresepan obat yang rasional akan meningkatkan akses masyarakat terhadap obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola peresepan obat stroke iskemik pada pasien rawat inap di salah satu Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bone, diantaranya jenis obat, dosis, frekuensi, dan pola kombinasi obat yang digunakan pada periode Juli-Desember 2023. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif retrospektif dengan data yang dikumpulkan dari resep pasien stroke iskemik yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data dianalisis untuk menggambarkan pola peresepan obat yang diberikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa obat yang paling banyak diresepkan untuk pasien stroke iskemik adalah citicolin 500 mg dengan frekuensi pemberian setiap 12 jam, mecobalamin 500 mg setiap 12 jam, amlodipin 10 mg setiap 24 jam, atorvastatin 40 mg setiap 12 jam, dan aspilet 80 mg setiap 12 jam, serta kombinasi terapi yang sering digunakan adalah antihipertensi amlodipin dan candesartan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025