Manajemen yang baik sangat penting dalam mengarahkan bisnis ke arah yang lebih terstruktur dan berkelanjutan. Namun, banyak pemilik MSMEs yang menjalankan bisnis mereka berdasarkan pengalaman dan intuisi, tanpa didukung oleh pengetahuan manajemen yang memadai (Setiawan, 2020). Kondisi ini diperparah dengan minimnya akses terhadap pendidikan formal dalam bidang manajemen atau bisnis.Selain itu, banyak MSMEs yang tidak memiliki strategi yang jelas dalam menggunakan media sosial atau platform digital lainnya. Mereka sering kali hanya mengikuti tren tanpa memiliki tujuan yang spesifik atau rencana jangka panjang. Hal ini mengakibatkan penggunaan media online yang tidak konsisten dan tidak terarah, sehingga potensi penuh dari media online tidak dapat dimaksimalkan (Wicaksono, 2021). Dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat, permasalahan ini perlu diatasi dengan memberikan panduan dan strategi pemasaran digital yang terstruktur dan mudah diikuti.Selain tantangan dalam memulai digitalisasi, mitra MSMEs juga menghadapi permasalahan dalam memastikan keberlanjutan dan adaptasi terhadap perkembangan teknologi yang cepat. Teknologi digital terus berubah dan berkembang, sehingga kemampuan untuk beradaptasi menjadi kunci keberhasilan. Banyak MSMEs yang tertinggal karena tidak mampu mengikuti perkembangan teknologi, baik karena keterbatasan pengetahuan atau sumber daya (Raharjo, 2022).Metode pelaksanaan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat untuk penguatan kapasitas manajerial dan komunikasi digital MSMEs di Indonesia melibatkan pendekatan yang partisipatif dan berbasis kebutuhan, pelatihan dan workshop terstruktur, mentoring dan pendampingan langsung, pengembangan modul pembelajaran digital, penyediaan akses ke sumber daya teknologi, serta evaluasi dan pemantauan berkelanjutan. Sedangkan untuk luaran yang dicapai berupak jurnal terakreditasi.
Copyrights © 2025