Siswa tunanetra membutuhkan layanan khusus untuk mempelajari keterampilan yang biasanya dipelajari teman sebaya, layanan ini mencakup keterampilan dalam hal akademis, orientasi dan mobilitas, pengembangan sosial-emosional, kehidupan mandiri, rekreasi, pendidikan karir, efisiensi sensorik, penentuan nasib sendiri, dan teknologi asistif. Â Guru pendidikan jasmani adaftif di sekolah inklusi di Kabupaten Bandung Barat sering menghadapi kendala kurangnya pengetahuan, keterampilan, dan dukungan. Pelatihan ini bermaksud memberikan tambahan pengetahuan dan keterampilan bagi guru pendidikan jasmani adaptif yang mengajar di sekolah luar biasa (SLB A) atau di sekolah inklusi yang ada siswa tunanetranya sehingga dapat melaksanakan proses belajar mengajarnya lebih maksimal serta memberikan motivasi kepada para guru tersebut untuk dapat membuat teknologi asistif sederhana yang dapat diterapkan pada proses belajar mengajarnya. Metode pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berupa pelatihan dan pendampingan kepada 20 orang guru pendidikan jasmani adaptif dan guru pendidikan jasmani di sekolah inklusi di Kabupaten Bandung Barat yang dilaksanakan secara Blended Training. Pelatihan ini menghasilkan peningkatan kompetensi dan kreativitas guru dalam merancang teknologi asistif sederhana, yang mendukung efektivitas pembelajaran pendidikan jasmani bagi siswa tunanetra. Kesimpulan yang dapat diperoleh yaitu penggunaan teknologi asistif dalam belajar pembelajaran pendidikan jasmani dapat menunjang pembelajaran menjadi lebih efektif dan kreativitas guru pendidikan jasmani sangat dibutuhkan pada saat membuat teknologi asistif yang efektif dan efisien.
Copyrights © 2024