Banyaknya permasalahan pribadi dalam diri anak didik yang dibawa ke sekolah, seperti masalah-masalah keluarga serta masalah sosial masyarakat di lingkungan sekitar peserta didik, yang dapat mengakibatkan kesulitan atau hambatan dalam pembelajaran. Namun permasalahan-permasalahan yang dialami atau di bawa oleh siswa ini, tidak mendapatkan penanganan dengan tepat, sehingga perilaku negatif atau permasalahan yang masih tertinggal terus dibawa oleh siswa dan dapat menghambat proses belajar siswa. Hal inilah yang melandasi pentingnya penerapan manajemen strategi berbasis creative problem solving (CPS) untuk dapat meningkatkan peran guru kelas dalam penanganan permasalahan siswa sekolah dasar dengan tepat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Pemilihan subjek penelitian, digunakan teknik purposive sampling. Proses pengumpulan data dilakukan melalui metode observasi dan wawancara. Inovasi penanganan masalah supaya sistematis, efektif, efisien dan berkesinambungan dapat dilakukan dengan menggunakan creative problem solving. Ada 6 tahapan yang dilakukan dalam penangan masalah dengan menggunakan Creative Problem Solving, yaitu: Objective/Mess Finding, Fact Finding, Problem Finding, Idea Finding, Solution Finding dan Acceptance Finding.
Copyrights © 2024