Permintaan maaf yang merupakan salah satu bentuk tindak tutur memiliki terjadi karena adanya praanggapan dari penutur yang menunjukkan pengetahuan dari penutur. Keterkaitan antara permintaan maaf, praanggapan, dan pengetuan penutur merupakan fenomena interaksi yang menarik untuk dikaji secara linguistik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara praanggapan (presupposition) yang memunculkan pengetahuan yang dimiliki oleh pelaku interaksi dengan strategi permintaan maaf secara publik. Penelitian ini menggunakan teori praanggapan, tipe pengetahuan, dan strategi tindak tutur permintaan maaf dalam ancangan penelitian pragmatik. Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif yang melibatkan pengklasifikasian, penghitungan frekuensi, dan analisis kualitatif. Teknik-teknik tersebut dilakukan untuk menganalisis bentuk-bentuk praanggapan, tipe pengetahuan, dan strategi tindak tutur meminta maaf yang dilakukan oleh pelaku interaksi. Data penelitian diambil dari permintaan maaf secara publik, terkait isu-isu kontroversial yang dilakukan oleh tokoh publik, yang diunggah di media sosial seperti Instagram, Twitter, dan TikTok. Data permintaan maaf yang diambil berbentuk data tulisan dan video. Hasil dari analisis data penelitian diharapkan dapat menggambarkan hubungan antara praanggapan dan pemunculan strategi tindak tutur permintaan maaf. Penelitian ini menunjukkan bahwa praanggapan dan pengetahuan penutur mempengaruhi pola-pola tindak tutur meminta maaf.Kata Kunci: praanggapan, tindak tutur, permintaan maaf, media sosial
Copyrights © 2024